REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- CEO PT Liga Indonesia (LI), Djoko Driyono, menjelaskan dana talangan kepada klub-klub Indonesia Super League (ISL) untuk membayarkan gaji pemain diambil dari subsidi PT LI untuk mengikuti musim kompetisi ISL tahun 2013 sebesar Rp 3 miliar.
Sehingga, klub yang menerima dana talangan tidak harus melakukan pengembalian. "Jadi, klub yang bermasalah dengan pembayaran gaji pemain, hanya dikurangi haknya (subsidi)," katanya Jumat (11/1).
Dia menegaskan, pemangkasan subsidi tentu tidak dilakukan langsung dalam satu musim, melainkan dicicil yang jangka waktunya bisa mencapai dua musim kompetisi, tergantung dengan kondisi klub masing-masing.
Manajer PSPS Pekanbaru, Boy Sabirin mengaku tidak keberatan dengan adanya pemangkasan subsidi lantaran klubnya menerima dana talangan. Karena, pemotongan subsidi dilakukan secara berjangka.
Dia meyakini, permasalahan tunggakan gaji tidak akan kembali dialami pemain PSPS. Sebab, PSPS kini bisa menjalani laga kandang setelah Stadion Kaharudin Nasution selesai direnovasi.
"Tahun lalu kami tidak bisa menjalani laga kandang karena stadion di renovasi. Tapi sekarang berbeda, kami akan mendapatkan pendapatan lebih dengan tiket masuk penonton. Saya yakin permasalahan tunggakan gaji tak akan lagi terulang," janjinya.