Sabtu 12 Jan 2013 05:25 WIB

Roy Suryo akan Buat Gebrakan di PSSI

Rep: Erik Purnama Putra/Esthi Maharani/ Red: Abdullah Sammy
Politisi Partai Demokrat Roy Suryo meninggalkan Istana Negara usai dipanggil Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Jakarta, Jumat (11/1). Roy Suryo menyatakan dirinya telah ditunjuk Presiden SBY sebagai Menpora yang baru menggantikan Andi Alfian Mallarangen
Foto: ANTARA/Prasetyo Utomo
Politisi Partai Demokrat Roy Suryo meninggalkan Istana Negara usai dipanggil Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Jakarta, Jumat (11/1). Roy Suryo menyatakan dirinya telah ditunjuk Presiden SBY sebagai Menpora yang baru menggantikan Andi Alfian Mallarangen

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Roy Suryo siap membuat gebrakan dalam kisruh sepak bola nasional. Terpilih sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), ia rela persepakbolaan Indonesia terkena sanksi FIFA asal bisa menyelesaikan dualisme kepengurusan.

Roy mengatakan, menyelesaikan konflik antara Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dan Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI) adalah masalah penting. Pemerintah, kata dia, harus mengambil langkah tegas meski ada larangan intervensi oleh FIFA.

FIFA boleh melarang, tetapi Roy berkeras pemerintah harus turun tangan. ''Mau tidak mau ya harus begitu. Kita tidak takut sanksi FIFA,'' kata pria yang sebelumnya dikenal sebagai pengamat informatika dan telematika itu, Jumat (11/1).

FIFA sudah memberi gambaran jika dualisme tak tuntas sebelum 20 Maret, keanggotaan Indonesia bisa dibekukan. Itu berarti sepak bola Indonesia tak bisa tampil di kompetisi tingkat apa pun.

Pengganti Andi Mallarangeng ini menegaskan, yang dilihat FIFA dan pelarangan bertanding itu belum jelas. Dilarang bertanding, kata Roy, tak langsung menurunkan kualitas sepak bola suatu negara.

Ia memberi contoh Yunani yang sempat dibekukan FIFA, tetapi malah berprestasi. Namun, Roy tetap akan meminta masukan dari mantan Menpora, seperti Hayono Isman, Adhyaksa Dault, dan Andi terkait dengan masalah ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement