Sabtu 12 Jan 2013 10:04 WIB

Alasan KPSI Tolak Damai dengan PSSI

Rep: Satria Kartika Yudha/ Red: Abdullah Sammy
Kantor Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI) di Jakarta.
Foto: M Agung Rajasa/ANTARA
Kantor Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI) di Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komite Eksekutif KPSI Djamal, KPSI membeberkan alasan penolakannya terhadap imbauan Presiden AFC Zhang Jilong untuk berdamai dengan PSSI. Dia mengatakan, klub-klub LSI hanya mengakui PSSI versi Kongres Luar Biasa (KLB) Ancol, bukan PSSI pimpinan Djohar Arifin Husin. Karena, tambah Djamal, lebih dari 2/3 atau 452 anggota PSSI dari sekitar 572 anggota telah menyatakan mosi tidak percaya pada kepemimpinan Djohar Arifin.

Djamal mengklaim, mendengar penjelasan-penjelasan KPSI, Jilong memaklumi dan akan membiarkan LSI dan LPI berjalan sendiri-sendiri. Setelah itu, kata Djamal, pembicaraan berlanjut ke permasalahan pelepasan pemain LSI untuk Tim Nasional Indonesia. Menurut Djamal, pembahasan topik ini berlangsung alot.

Mengenai hal ini, KPSI tetap berpendapat, PSSI tidak lagi memiliki wewenang mengelola timnas karena telah mendapat mosi tidak percaya dari anggotanya. Karena alasan itu, KPSI meminta agar pengelolaan timnas berada di bawah kendali pihak-pihak yang netral. “Karena itu penanganan timnas harus di pihak netral. Jika itu terlaksana, kami pasti akan serahkan," kata Djamal, menirukan pembicaraan dengan Jilong.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement