REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Persija Jakarta harus mengakui keunggulan Mitra Kukar dalam laga lanjutan Liga Super Indonesia (LSI) di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Sabtu (12/1). Tim berjuluk Macan Kemayoran takluk 1-2 dan gagal menambah poin.
Pelatih Persija Iwan Setiawan merasa sangat kecewa dengan hasil ini. Meski begitu, ia mengakui bahwa kekalahan ini tak terlepas dengan kesalahannya menentukan komposisi pemain.
"Kalau boleh jujur, saya melakukan kesalahan. Karena saya memilih menurunkan pemain yang baru bergabung, yakni bek Ngurah Wahyu Nanak," kata Iwan usai pertandingan.
Ngurah merupakan pemain lama Persija yang sebelumnya melakukan aksi mogok bersama sembilan pemain lainnya karena gaji belum dibayarkan. Dia pun tidak pernah mengikuti latihan bersama Persija menjelang pertandingan ini. "Jadi, dia bermain tanpa latihan bersama klub," ungkap Iwan.
Iwan mengungkapkan, keputusan menurunkan Ngurah bukan tanpa disertai alasan khusus. Dia menjelaskan, Ngurah memiliki hasil bagus saat dilakukan tes fisik pada pagi hari sebelum pertandingan. Sehingga, pelatih asal Aceh ini menilai Ngurah dapat diturunkan sebagai starter.
Sayangnya, Ngurah tidak tampil maksimal. Bek asal Bali tersebut tak mampu melakukan penjagaan pemain dengan baik sehingga striker lawan mudah melancarkan serangan.
Sedangkan, juru taktik Mitra Kukar Stefan Hansson mengatakan bahwa timnya beruntung bisa menang di kandang Persija. Kemenangan ini dinilai oleh Hansson sebagai modal berharga dalam laga-laga selanjutnya di kompetisi LSI musim ini. Hansson tak lupa memuji Persija sebagai tim kuat.
Diakuinya, di babak pertama timnya memang mampu mendominasi laga. Namun, sepanjang babak kedua anak-anak Persija mampu menekan tim berjuluk Naga Mekes ini.
"Kami beruntung bisa menang di kandang Persija. Persija memiliki pemain-pemain muda yang tanguh," kata Stefan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
