REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) memulai proyek pilot surfactant flooding di lapangan Minas di Sumatera. Proyek ini akan menguji apakah teknologi polimer surfactant dapat mendorong peningkatan produksi minyak mentah yang tidak dapat diproduksi dengan menggunakan metode enhance oil recovery (EOR) sekunder yang konvensional.
Proyek pilot surfactant flooding ini merupakan salah satu contoh dari upaya Chevron untuk menambah cadangan minyak yang bisa diproduksikan dari lapangan di Minas, Riau. "Ini solusi teknologi yang inovatif untuk mendukung target energi nasional,” kata Direktur Operasi Chevron IndoAsia Bisnis Unit, Jeff Shellebarger, Ahad (13/1).
Hal senada juga diutarakan Presiden Direktur CPI A Hamid Batubara. EOR sangat penting untuk mempertahankan produksi di lapangan-lapangan yang sudah tua seperti yang dimiliki Chevron saat ini, khususnya di lapangan di Sumatera.
Ia mengklaim proyek pilot ini merupakan yang pertama kali untuk penggunaan teknologi surfactant dalam skala sebesar ini. "Proyek ini akan memberikan informasi yang sangat penting tentang aspek komersial atau keekonomian teknologi ini untuk diterapkan di lapangan Minas," tegasnya.
Lapangan Minas merupakan lapangan minyak di daratan yang sudah tua dengan cadangan di kedalaman yang dangkal. Lapangan ini memproduksi 4,5 miliar barel minyak sejak 1954.