REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Pemuda dan Olahraga terpilih, Roy Suryo mengatakan hanya ada dua opsi menyelesaikan konflik PSSI dan KPSI.
"Pilihannya hanya dua yaitu pilih salah satu atau tidak dua-duanya," kata Roy kepada wartawan di kompleks MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Senin (14/1).
Roy menyatakan KPSI dan PSSI tidak mungkin disatukan. Tindakan tegas berupa pembubaran bisa diambil pemerintah guna menghindari sanksi FIFA.
"Jangan sampai dibubarkan FIFA. Kalau sampai dibubarkan kita akan mendapat sanksi sampai dua tahun," ujar Roy.
FIFA memberi target waktu kepada PSSI menyelesaikan konflik internal hingga 16 Maret 2013. Roy menyatakan ini berarti konflik harus sudah selesai sebelum tanggal yang ditetapkan FIFA.
"Target saya juga sebelum itu sudah harus selesai," kata Roy.
Penyelesaian kisruh KPSI dan PSSI menjadi prioritas utama kerja Roy. Dia menyatakan akan segera mengupayakan penyelesaian konflik di dunia sepak bola tanah air begitu dilantik sebagai Menpora.
Roy mengaku dirinya tidak memiliki beban politik dalam konflik PSSI maupun KPSI. "Alhamdulillah saya tidak punya kepentingan," ujar Roy.
Roy menyatakan ada dua tokoh besar yang terlibat dalam kisruh PSSI. Terhadap dua tokoh itu, Roy mengaku tidak memiliki tendensi kepentingan apapun. Rekosialiasi menurut Roy akan dimulai dengan pemanggilan kedua tokoh untuk duduk bersama. Tokoh yang dimaksud Roy diyakini adalah Nirwan Bakrie dan Arifin Panigoro
Bila mereka tidak memenuhi panggilan, Roy menyatakan akan mendatangi sendiri keduanya. "Kalau saya tidak bisa bertemu dengan beliau-beliau itu di kantor, saya akan temui di tempat lain. Kalaupun mereka tidak datang, saya yang akan ke sana," katanya.
Roy menyatakan, menemui kedua tokoh tersebut menjadi penting guna memberikan penjelasan kepada masyarakat mengenai pandangan mereka atas kisruh sepak bola yang berlarut-larut. Dia mengatakan pemerintah siap bertindak tegas menyelesaikan konflik KPSI dan PSSI.
"Intinya pemerintah harus punya keberanian harus punya ketegasan. Itu saja sudah cukup," ujar Roy.