Senin 14 Jan 2013 21:54 WIB

KPSI: Roy Suryo Mampu Selesaikan Konflik Sepakbola Nasional

Rep: Umi Lailatul/ Red: Karta Raharja Ucu
Politician from Democratic Party, Roy Suryo, leaves the presidential palace in Jakarta on Friday, after President Susilo Bambang Yudhoyono summons him. (file photo)
Foto: Antara/Prasetyo Utomo
Politician from Democratic Party, Roy Suryo, leaves the presidential palace in Jakarta on Friday, after President Susilo Bambang Yudhoyono summons him. (file photo)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- KPSI menyambut baik penunjukkan Roy Suryo sebagai Menpora menggantikan Andi Alfian Malarangeng.

KPSI yakin Roy Suryo adalah sosok yang tepat mengatasi masalah olahraga di Indonesia.

"Kami ucapkan selamat kepada Pak Suryo sebagai Menpora. Kami yakin seseorang yang dipilih Presiden sebagai menteri sudah pasti akan memiliki kualifikasi bagus, karena sudah melalui seleksi mental dan intelektual," kata Sekjen KPSI, Togar Manahan Nero kepada wartawan di Kantor KPSI, Jakarta, Senin (14/1).

Togar menjelaskan hal terpenting yang harus diselesaikan Roy Suryo mengimplementasikan kepercayaan Presiden SBY dalam meningkatkan prestasi olahraga serta menangani kisruh konflik sepak bola Indonesia.

Ia berharap Roy bisa menyelesaikan masalah sesuai dengan fakta yang ada. "Mungkin dalam tugasnya, Pak Menteri dapat melihat fakta sehingga tidak terganggu dengan opini-opini atau perang opini melalui orang-orang yang berkepentingan," katanya.

Togar yakin Roy dapat melihat fakta dengan detail pada semua peraturan yang berlalu, seperti Statuta FIFA.

"Apa isi statuta, apa itu liga, apa itu kompetisi dan apa yang boleh serta tidak boleh dalam sepak bola," terangnya.

Terkait opsi pembubaran kedua kubu yang sedang berkonflik, Togar berharap Roy bisa memutuskan berdasarkan pengamatan secara detail dan sesuai fakta.

"Tidak mungkin ada dua yang benar. Tinggal sekarang bagaimana menteri itu memutuskan keputusan berdasarkan fakta bukan opini. Karena jika berdasarkan opini dari yang bukan pelaksana, itu pasti akan lain," katanya mengakhiri.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement