Rabu 30 Jan 2013 18:00 WIB

FIFPro Kesal dengan Sepak Bola Indonesia, Mengapa?

Rep: Satria Kartika Yudha/ Red: Fernan Rahadi
FIFPro
Foto: fifpro.org
FIFPro

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi Pesepak bola Profesional Internasional (FIFPro) kembali menyoroti permasalahan tunggakan gaji pemain di Indonesia. FIFPro sangat geram dengan kasus yang menimpa pemain asing Persewangi Banyuwangi asal Prancis, Moukwelle Ebwangga Sylvain.

Ketua FIFPro Asia Brendan Schwab meminta Indonesia bergerak cepat mengatasi permasalahan tunggakan gaji. Terlebih kasus ini sebelumnya telah menelan korban jiwa, yakni pemain asal Paraguay Diego Mendieta yang musim lalu membela klub Divisi Utama Liga Indonesia, Persis Solo.

"Sangat tidak bisa dipercaya, setelah kasus kematian Diego Mendieta, kami kembali mendengar pemain lain di Indonesia yang mengalami sakit serius dan tak mendapat kejelasan soal gajinya," kata Schwab dikutip dari situs resmi FIFPro, Rabu (30/1).

Untungnya, tambah Schwab, Moukwelle telah pulih dari sakitnya. Meski begitu, sepak bola Indonesia harus segera bertanggung jawab dan bekerja dengan  menyelesaikan permasalahan.

"FIFPro tidak mau mendengar lagi adanya laporan pesepak bola profesional yang menjadi korban akibat minimnya respek atau usaha dari klub dan otoritas sepak bola Indonesia," katanya menegaskan.

FIFPro sudah berkomunikasi secara intensif dengan Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI) sejak Desember 2012, ketika Moukwelle masuk rumah sakit akibat terkena sakit tifus. Sakitnya Moukwelle lantaran sang pemain stres memikirkan gajinya yang belum dibayarkan selama sembilan bulan saat membela Persewangi pada musim 2011/2012. 

APPI pun sudah melakukan berbagai upaya membantu Moukwelle. Bahkan, APPI mendatangi manajemen Persewangi secara langsung. Sayang, pihak manajemen tak juga melunasi gaji Moukwelle. FIFPro pun semakin menyayangkan langkah Persewangi yang memangkas gaji Moukwelle. Ini dilakukan setelah adanya negosiasi antara manajemen dan sang pemain.

Persewangi mengaku hanya siap membayar Rp 170 juta dari yang seharusnya berjumlah Rp 217,5 juta. Kini, Moukwelle baru menerima Rp 50 juta. Sebelumnya, Persewangi berjanji akan melunaskan semua gaji dua minggu lalu. Tapi nyatanya, hingga kini belum ada pembayaran lanjutan yang diterima.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement