REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemuda dan Olahraga, Roy Suryo, akan meninjau ulang pelaksanaan kompetisi Indonesia Super League (ISL). Ini setelah masih terjadinya tunggakan gaji pemain oleh klub-klub LSI.
Roy mengatakan, tunggakan gaji menjadi salah satu permasalahan serius yang harus segera diatasi di tengah kisruh sepak bola Indonesia. Pemerintah, kata Roy, akan mengevaluasi lagi kompetisi ISL pada 6 Februari mendatang.
Jika pada tanggal tersebut tunggakan gaji belum terselesaikan secara signifikan, Roy menyatakan akan mengambil langkah tegas. Pemberhentian kompetisi menjadi salah satu langkah yang mungkin dilakukannya.
"Saya akan tinjau ulang ISL pada 6 Februari. Bisa saja opsinya penyetopan kompetisi jika kewajiban terhadap pemain tidak terlaksana dengan baik," kata Roy di kantor Kemenpora, Rabu (30/1).
Dijelaskan Roy, langkah itu sesuai dengan Undang-Undang No 3 Tahun 2005 Tentang Sistem Keolahragaan Nasional pasal 13 ayat 1. Pasal ini menyebutkan pemerintah mempunyai kewenangan untuk mengatur, membina, mengembangkan, melaksanakan, dan mengawasi penyelenggaraan keolahragaan secara nasional.
"Dalam arti lain, menyetop cabang olahraga yang telah menyalahi aturan," ucapnya.
Berdasarkan rilis Asosiasi Pesepak bola Profesional Indonesia (APPI) per 24 Januari 2013, hanya ada enam klub ISL yang tidak bermasalah dengan pembayaran gaji pemain. Keenam klub itu adalah Mitra Kukar, Persipura Jayapura, Persiram Raja Ampat, Persegres Gresik, Persisam Samarinda, dan Persib Bandung.