Kamis 31 Jan 2013 19:16 WIB

ISL Dibubarkan, PT LI Justru Senang

Rep: Satria Kartika Yudha/ Red: Didi Purwadi
Harbiansyah Hanafiah (kanan)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Harbiansyah Hanafiah (kanan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisaris PT Liga Indonesia, Harbiansyah, mengatakan justru merasa enak jika Menteri Pemuda dan Olahraga, Roy Suryo, membubarkan kompetisi Indonesia Super League (ISL). Karena, mereka tidak perlu memikirkan membayar gaji pemain.

''Kita justru enak tidak usah bayar gaji pemain. Tapi, pemerintah bisa atau tidak tanggung jawab kepada pemain?,'' ujar Harbiansyah.

Harbiansyah mempersilakan Roy Suryo jika ingin membubarkan kompetisi ISL. Namun, dia mengingatkan akan banyak dampak buruk jika kompetisi ISL dihentikan.

Selain pembinaan sepak bola menjadi terlantar, masyarakat juga akan menjadi korban dan dirugikan dari segi ekonomi. Karena, kata Harbiansyah, banyak masyarakat meraup keuntungan dengan adanya kompetisi yang menggelar sebuah pertandingan.

Contohnya adalah para pedagang yang berjualan di sekitar stadion. Para tukang ojek dan sopir angkutan umum yang mengantarkan penonton dari atau menuju stadion. "Selain untuk hiburan masyarakat, kompetisi juga untuk perputaran ekonomi," tuturnya.

"Terserah menteri saja lah. Kalau mau dibubarkan, ya dibubarkan,'' katanya. ''Tapi, pemerintah harus tanggung jawab dengan segala hal yang timbul setelah pembubaran itu.''

Klasemen Liga 1 2024/2025
Pos Team Main Menang Seri Kalah Gol -/+ Poin
1 Persebaya Surabaya Persebaya Surabaya 11 7 3 1 11 5 24
2 Persib Bandung Persib Bandung 11 6 5 0 19 11 23
3 Pusamania Borneo Pusamania Borneo 11 6 3 2 16 9 21
4 Bali United Bali United 11 6 2 3 16 7 20
5 Persija Persija 11 5 3 3 16 5 18
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement