REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Situasi ekonomi yang masih karut marut di Spanyol, membuat sistem penyelenggaran kompetisi La Liga (Liga BBVA), terus dibenahi. Salah satunya adalah peraturan tentang keuangan klub.
Asosiasi Sepak Bola Spanyol (LFP) bersama Dewan Olahraga Nasional Spanyol (CSD), telah memperkenalkan peraturan baru keuangan yang wajib dipatuhi klub La Liga terhitung saat bergulirnya liga musim depan.
Dilansir Football Espana, Kamis (31/1), peraturan baru ini akan mengatur dan mengawasi anggaran belanja klub untuk tiap musimnya.
Dalam peraturan tersebut, tiap klub yang belaga di Liga BBVA, wajib melaporkan tentang situasi keuangan klub termasuk angggaran pendapatan, pengeluaran, pendanaan, dan laporan keuangan pada awal musim berdasarkan proyeksi klub di musim lalu.
Semua laporan itu, wajib disampaikan kepada penyelenggara liga selambat-lambatnya pada 30 April mendatang. Setelah itu, penyelenggara liga berhak mengatur pengeluaran klub selama semusim ke depan
"Ini akan mampu mengontrol perjalanan liga dan membuat kompetisi ini makin kompetitif," kata Presiden CSD, Miguel Cardenal dikutip Football Espana, Kamis (31/1).
Sementara itu, Presiden LFP, Jose Luis Astiazaran yang juga hadir dalam sosialisasi tersebut, menyampaikan hal senada. Baginya, peraturan yang disebut-sebut lebih relevan dibandingkan Financial Fair Play UEFA itu, lebih relevan digunakan di kompetisi Liga BBVA dengan iklim ekonomi Spanyol yang masih terus berubah.
"Aturan ini mampu mengontrol prosedur untuk menjamin keberlangsungan klub dalam jangka pendek, menengah dan panjang," tukasnya.
Peraturan ini disebut-sebut telah dikaji selama setahun terakhir. Berkaitan atau tidak, peraturan tersebut lahir tidak terlepas dari upaya menghindari bencana kebangkrutan yang mendera salah satu klub La Liga, Deportivo La Coruna yang telah dinyatakan sebagai klub penumpuk hutang.
Seperti diketahui sebelumnya, pada awal Januari ini, Super Depor dinyatakan bangkrut pengadilan tinggi setempat. Deportivo tak mampu membayar hutang dan tagihan pajak. Besaran hutang yang di jawara La Liga 2000 itu, ditaksir mencapai 90 juta euro (Rp 1,2 triliun).
Dengan status bangkrut tersebut, pihak klub juga dikabarkan telah menyerahkan dokumen yang berisi laporan keuangan klub untuk memasuki proses administrasi. Sepanjang musim ini, Deportivo masih berkubang di posisi buncit klasemen sementara dengan torehan 16 poin dari 21 laga.