REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat sepak bola, Budiarto Shambazy, meminta persepakbolaan Indonesia berbenah menyusul kekalahan telak atas Yordania 0-5.
Meski tidak mengesampingkan faktor kelelahan pemain yang tak memiliki waktu istirahat setelah kedatangannya di Amman, Budiarto menganggap kekalahan tersebut merupakan buah dari keegoisan sejumlah klub sepak bola yang tak memperkenankan para pemainnya untuk memperkuat timnas.
"Saya percaya, Indonesia bertandang ke Yordania bukan tim yang sesungguhnya," ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Budiarto juga mengkritik sejumlah klub yang tak memberikan izin kepada pemainnya membela timnas. Budi menyebut hal itu merupakan gerakan subversif yang dilakukan pihak KPSI melalui klub-klub binaannya.
Budi juga mengkritik keras langkah pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) yang tengah menyusun rencana pembentukan Komite Normalisasi (KN) guna mengakhiri kisruh yang terjadi antara PSSI dan KPSI.
"Ini bukti pemerintah tak tahu persoalannya," sambung Budi.
Menurut dia, persoalan tertahannya para pemain yang tak bisa memperkuat timnas merupakan sikap yang sudah tak bisa lagi ditoleransi. Secara tegas, bahkan Budi menyebut upaya yang dilakukan pemerintah adalah satu cara, yakni membubarkan KPSI.
"Ya saya pikir boleh saja mereka ribut, tapi kalau timnas jadi korban, ini sudah kacau," katanya.
Ke depan, ia tetap berharap tim nasional Indonesia mampu tampil lebih baik lagi. Menurut dia, kisruh yang tengah melanda para petinggi jangan sampai merusak semangat para penggawa merah putih yang bertugas di lapangan hijau.
| Pos | Team | Main | Menang | Seri | Kalah | Gol | -/+ | Poin |
|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
| 1 |
Persebaya Surabaya
|
11 | 7 | 3 | 1 | 11 | 5 | 24 |
| 2 |
Persib Bandung
|
11 | 6 | 5 | 0 | 19 | 11 | 23 |
| 3 |
Pusamania Borneo
|
11 | 6 | 3 | 2 | 16 | 9 | 21 |
| 4 |
Bali United
|
11 | 6 | 2 | 3 | 16 | 7 | 20 |
| 5 |
Persija
|
11 | 5 | 3 | 3 | 16 | 5 | 18 |
Ikuti Whatsapp Channel Republika