REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Irfan Bachdim berkeluh-kesah di Twitter. Pemain yang baru saja meneken kontrak untuk klub Thailand Chonburi FC itu menyesalkan sikap mantan klubnya Persema Malang yang dianggap menghambat proses transfernya.
"Saya memilih pergi ke Thailand untuk meningkatkan kemampuan saya. Persema tidak bekerja sama dengan saya untuk menyelesaikan transfer saya," kata Irfan lewat akun Twitter-nya, @irfanbachdim10.
Dari keluh-kesah tersebut terungkap bahwa Persema tidak menggaji Irfan selama delapan bulan terakhir. Hal ini mengejutkan karena sebelumnya diungkapkan alasan kepindahan pemain blasteran Belanda itu hanya karena klub Malang itu tak sanggup membayar gajinya.
"Saya tidak digaji delapan bulan oleh Persema. Siapa yang mau bekerja delapan bulan tanpa diberi uang? Saya melakukannya karena saya suka bermain sepak bola," tutur Irfan.
"Namun kini saya harus membuat pernyataan bahwa saya tidak bisa bermain lagi tanpa mendapatkan uang. Saya dan keluarga saya butuh makan," katanya.
Irfan bahkan menuduh klub Indonesia pertama yang menggaetnya tersebut telah sengaja ingin menghancurkan karier sepak bolanya.
"Persema sedang melakukan segalanya untuk menghancurkan karier saya karena mereka tidak mau bekerja sama dengan saya untuk menyelesaikan kontrak saya," tambahnya.
Sebelumnya, asisten manajer Persema Dito Arief mengatakan pihaknya terpaksa melepas Irfan karena gajinya terlalu tinggi, apalagi kondisi keuangan tim berjuluk Laskar Ken Arok itu belum stabil. Ia mengungkapkan, gaji Irfan dalam setahun bisa mencapai lebih dari Rp 500 juta.
Sementara itu pelatih Persema Slave Radovski mengatakan lepasnya Irfan dari Persema tidak banyak berpengaruh terhadap tim karena tanpa striker timnas itu pun tim asuhannya juga bisa tampil maksimal. Apalagi kualitas suami Jennifer Kurniawan itu menurutnya tidak sebagus ketika awal-awal merumput di Indonesia.