Sabtu 02 Feb 2013 18:31 WIB

Irfan Bachdim: Delapan Bulan Saya tak Digaji

Rep: Satria Kartika Yudha/ Red: Mansyur Faqih
Irfan Bachdim
Foto: Antara
Irfan Bachdim

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Proses kepindahan Irfan Bachdim dari Persema Malang ke klub Thailand, Chonburi FC masih bermasalah. Persema belum menerbitkan International Transfer Certificate (ITC) yang menjadi syarat penting perpindahan klub antar negara.

Kondisi ini membuat striker berusia 25 itu geram. Ia bahkan tak segan menilai Persema sengaja menghambat perkembangan karirnya. 

Diungkapkan Irfan, merumput di Thailand adalah keputusan tepat baginya. Terlebih, Irfan telah lolos seleksi dan mendapat tempat di skuad utama. 

"Saya memilih Thailand untuk mengembangkan diri. Persema tidak mau bekerja sama merampungkan proses transfer saya," kicau Irfan melalui akun Twitter-nya, Jumat (1/2) malam.  

Ia pun akhirnya buka suara mengenai alasan lainnya meninggalkan Persema. Pemain keturunan Belanda ini mengungkapkan, sejak delapan bulan terakhir, manajemen Laskar Ken Arok belum membayarkan gajinya. 

Awalnya, Irfan mengaku tidak terlalu memasalahkan gajinya yang ditunggak. Itu lantaran ia begitu cinta dengan sepak bola. 

"Tapi bagaimana saya bisa bekerja tanpa menerima gaji? saya dan keluarga butuh uang untuk makan," ketusnya. 

Irfan mengatakan, perlakuan Persema yang tidak bergerak cepat menyelesaikan dokumen kelengkapan transfer, merupakan bentuk penghancuran masa depannya di sepak bola. 

"Persema ingin menghancurkan karier saya. Karena mereka enggan bekerja sama merampungkan proses transfer," tambahnya. 

Meski begitu, ia menyatakan masalah ini tak akan menganggu dirinya untuk bergabung dengan timnas Indonesia. Dia memastikan membela timnas dalam laga perdana Pra-Piala Asia 2015 melawan Irak 6 Februari mendatang. 

"Saya akan pergi ke Dubai berjuang demi negara kita. Saya tidak akan meninggalkan timnas Indonesia,” tutur Irfan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement