REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) sangat kecewa dengan sikap Persema Malang kepada striker tim nasional Indonesia, Irfan Bachdim. APPI bakal melaporkan Persema kepada Asosiasi Pesepakbola Internasional (FIFPro).
Tim Divisi Hukum APPI, Janes Silitonga mengatakan permasalahan yang menimpa Irfan sangat memilukan hati. Bukan hanya gaji Irfan yang ditunggak selama delapan bulan, tapi karier pemain keturunan Belanda itu juga seolah dihalangi dengan belum diurusnya International Transfer Certificate (ITC) oleh Persema.
Seperti diketahui, Irfan telah direkrut klub Thailand, Chonburi FC. Proses perekrutan Irfan tinggal menunggu keluarnya ITC sebagai syarat penting perpindahan pemain ke klub luar negeri. Namun, manajemen Persema urung mengurusnya karena mengaku belum ada komunikasi dari Chonburi.
"Kami tentu akan berjuang untuk Irfan. APPI segera melaporkan Persema ke FIFPro," kata Janes ketika dihubungi di Jakarta, Ahad (3/2).
Janes menjelaskan, laporan itu bukan hanya terkait terhambatnya proses transfer Irfan. Terlebih dari itu, APPI melayangkan laporan karena Persema masih menunggak gaji para pemainnya. Sesuai ketentuan FIFA, jelas Janes, klub yang menunggak gaji para pemainnya tidak boleh diikutsertakan dalam kompetisi.
FIFPro, sebagai organisasi yang menaungi APPI, tentu akan melanjutkan laporan tersebut kepada FIFA. "Setelah laporan sampai di FIFA. FIFA yang akan mendesak secara langsung kepada PSSI untuk tidak menyertakan klub yang menunggak gaji pemain," jelas Janes.