REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo akan membantu memfasilitasi pemain di luar timnas yang berkeinginan untuk membela Indonesia di ajang Piala Asia.
"Kalau nanti ada pemain dari ISL yang diizinkan untuk main dengan skuat merah putih, maka akan kami bantu," kata Roy, Senin (4/2).
Roy mengatakan, menjelang laga pertandingan dengan Irak, dia tidak akan memasang target terlalu tinggi. Ini berdasarkan dari pengalaman pertandingan sebelumnya antara Indonesia melawan Jordan. Roy ingin biar rakyat yang menilai kualitas timnas Indonesia.
Selain itu, Roy juga meminta agar Liga Prima Indonesia dipastikan untuk segera dimulai. Jika itu bisa dijalankan maka dia akan membubarkan liga yang dianggap tidak sesuai prosedural.
"Harus ada langkah clear dari liga yang sudah sesuai dengan de jure," ujar Roy.
Roy menambahkan, dia tidak akan membubarkan KPSI, meskipun organisasi tersebut tidak dikenal oleh FIFA. Namun, dia akan menyelamatkan para pemain agar tetap bisa bertanding.
Dalam hal ini, pemerintah menginginkan adanya bentuk penyatuan liga. Akan tetapi, lanjut Roy penyatuan liga tersebut butuh proses dan pemerintah tidak bisa bertindak langsung untuk membubarkan salah satu liga.
"Pemerintah tidak bisa membubarkan ISL, untuk saat ini biarkan saja liga itu berjalan karena ini juga menjadi tontonan masyarakat," kata Roy.
Terkait masih banyaknya pemain yang belum dibayar, Roy mengatakan, dia telah memberikan tenggat waktu kepada KPSI untuk melunasi gaji pemain. Selain itu, Roy juga telah mencatat daftar nama-nama pemain yang belum terpenuhi haknya.
Roy juga memberikan tenggat waktu kepada PSSI untuk melakukan verifikasi voter Solo yang akan masuk ke kongres. Dia telah menugaskan staff khusus ke AFC dan FIFA untuk mendapatkan kepastian sikap yang diambil oleh pemerintah.