REPUBLIKA.CO.ID, JOHANNESBURG -- Penantian hampir dua dekade timnas Nigeria untuk menjadi 'Raja Afrika' berakhir. Trofi Piala Afrika kembali ke pangkuan tim Elang Super untuk ketiga kalinya dalam sejarah setelah berhasil mengalahkan Burkina Faso di babak final, 1-0, Ahad (10/2).
Gol tunggal gelandang Sunday Mba jelang akhir babak pertama sudah cukup bagi Nigeria untuk merebut trofi juara. Pesta suporter Elang Super pun meledak di Stadion FNB, Johannesburg.
Pelatih Stephen Keshi disanjung layaknya pahlawan. John Obi Mikel dkk larut dalam kegembiraan dan dengan bangga menunjukkan kaos bertuliskan 'Nigeria Champions of Africa'.
"Memenangkan turnamen ini sangat penting bagi kami," kata Keshi, selepas laga, seperti dilansir ESPN Soccernet.
Keberhasilan di turnamen Piala Afrika 2013 menjadi pencapaian besar bagi Negeria setelah menelan berbagai kegagalan dan kisruh dalam dunia sepak bolanya. Setelah terakhir kali merebut Piala Afrika pada 1994, tim Elang Super seperti kehilangan cakarnya. Nigeria gagal di babak final pada turnamen 13 tahun lalu. Kemudian setelahnya, empat kali terhenti di fase semifinal.
Pukulan telak terjadi pada Piala Afrika 2012 ketika Nigeria justru sama sekali tidak mampu menembus babak kualifikasi. Hasil yang membuat pelatih Samson Siasia dilengserkan dari kursi kepelatihan.
Keraguan sempat datang ketika Keshi ditunjuk sebagai penggantinya. Namun, arsitek berusia 51 tahun itu bisa membayar kepercayaan yang diberikan kepadanya.
"Ketika saya ditunjuk menjadi pelatih, impian saya adalah membuat semua warga Nigeria senang," katanya.
Hanya dalam waktu kurang dari satu setengah tahun, Keshi bisa mewujudkan mimpinya. Ia bisa membawa Nigeria kembali bersinar di turnamen Piala Afrika.
Nama Keshi pun kini tercatat dalam buku sejarah. Ia menjadi sosok kedua, setelah Mahmoud El Gohary (Mesir), yang sukses meraih gelar juara sebagai pemain dan juga pelatih. Keshi merupakan kapten tim Elang Super saat merebut Piala Afrika 1994.
Nigeria mampu melewati jalan terjal pada putaran final di Afrika Selatan. Joseph Yobo dkk menyisihkan juara bertahan, Zambia, untuk bisa merebut satu tiket lolos dari Grup C. Hdangan besar datang ketika tim favorit, Pantai Gading, menanti di babak perempat final. Namun, tim Elang Super berhasil mengatasinya, sebelum kemudian menaklukkan Mali di fase empat besar.
"Saya bangga atas apa yang telah para pemain lakukan dalam turnamen ini," kata Keshi.
Pemain senior Nigeria, Joseph Yobo, mendapatkan kehormatan untuk mengangkat trofi juara kali ini. Keshi menurunkan bek berusia 32 tahun itu jelang laga berakhir sebagai tanda penghormatan. Yobo selama ini kerap kali menjadi kapten tim Elang Super dan sudah enam kali berlaga di turnamen Piala Afrika berbeda.
"Saya mengatakan ini menjadi (turnamen) yang terakhir. Saya kehilangan kata-kata. (Trofi) ini pencapaian besar," kata Yobo selepas laga, seperti dilansir CBC Sports.