REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Suksesnya laga final Liga Champions 1999 hingga Piala Dunia 2002 tak terlepas dari peran seorang wasit bernama Pierluigi Collina.
Hari ini, 53 tahun yang lalu, wasit terbaik dunia sepanjang massa itu dilahirkan di Kota Bologna, Italia. Kariernya sebagai wasit profesional dimulai pada 1977 di sebuah klub sepak bola setempat.
Dalam kurun waktu tiga tahun, ia berhasil mencapai jenjang tertinggi pertandingan regional sebagai wasit. Sikapnya yang tegas dan menjunjung profesionalitas membuat pria kelahiran Bologna itu berhasil mendapat kepercayaan untuk memimpin beberapa laga krusial di kancah Liga Serie C1 dan Serie C2 pada 1988.
Selang tiga tahun kemudian, ia berhasil naik tingkat sebagai wasit pertandingan Liga Serie B. Selanjutnya pada 1995, ia menjadi wasit pada pertandingan Liga Serie A.
Pada Liga Seria A itulah, namanya mulai mendunia. Ia berhasil masuk dalam daftar wasit FIFA dan berhak memimpin laga-laga internasional pada tahun yang sama.
Debutnya pada laga internasional dimulai saat memimpin pertandingan Olimpiade 1996. Tak hanya itu, ia juga mendapat kesempatan memimpin partai final Olimpiade 1996 antara Argentina kontra Nigeria serta partai final Liga Champions 1999 antara Bayern Muenchen kontra Manchester United.
Puncak keemasan kariernya terjadi pada 2002. Ia dipercaya oleh FIFA sebagai wasit pada partai final Piala Dunia 2002 antara Brasil kontra Jerman. Ia juga dipercaya menjadi wasit pada pertandingan final Piala UEFA 2004 antara Valencia dan Olympique Marseille.
Berkat kehebatannya itu, ia terpilih sebagai wasit terbaik versi IFFHS selama enam tahun berturut-turut dari 1998-2003. Puas berkarier sebagai wasit , ia memutuskan untuk pensiun pada Agustus 2005.
Setelah pensiun dari wasit, Collina lebih memilih menjadi penasehat keuangan dan meninggalkan dunia lapangan hijau.