REPUBLIKA.CO.ID, TURIN -- Kekalahan telak 0-3 Glasgow Celtic dari wakil Italia Juventus pada leg pertama babak 16 besar Liga Champions, Rabu (13/2) dini hari WIB menjadi kerugian besar bagi skuat besutan pelatih Neil Lennon. Manajer berusia 41 tahun itu melihat peluang timnya untuk melangkah lebih jauh semakin menyulitkan.
"Kami membutuhkan keajaiban sekarang," katanya selepas laga, seperti dilansir Sky Sports.
Lennon mencoba realistis karena timnya akan melakoni laga kedua di Turin, bulan depan. Gary Hooper dkk harus bisa mencetak empat gol tanpa kebobolan jika ingin bisa membalikkan keadaan. Tugas itu tidak akan mudah karena Juve terkenal kuat saat bermain di depan pendukungnya sendiri.
"Kami akan berusaha tetap kompetitif, tapi akan menjadi tugas yang sulit," katanya.
Ketika menjamu Juve, Celtic sebenarnya berharap bisa meraih hasil mengejutkan seperti saat menaklukkan Barcelona di babak grup. Namun, keputusan skuat the Bhoys untuk menekan sejak awal laga justru mendapatkan pukulan telak.
Pasukan Bianconeri yang bisa mencetak gol terlebih dulu saat laga baru berlangsung tiga menit. Alessandro Matri mampu mengoptimalkan peluang pertama Juve dengan memanfaatkan kelengahan pertahanan tuan rumah.
Celtic berusaha membalas dan mampu menciptakan 17 peluang sepanjang pertandingan. Hanya saja sepuluh peluang yang tepat mengarah ke gawang harus mentah di tangan Gianluigi Buffon.
Barisan pertahan Si Nyonya Tua juga mampu membendung kekuatan Celtic yang sering memanfaatkan tendangan penjuru untuk mencetak gol. Sebaliknya, serangan Juve terlihat efektif dengan lahirnya gol Claudio Marchisio dan Mirko Vucinic untuk membungkam publik tuan rumah.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
