Kamis 14 Feb 2013 14:14 WIB

Pengelolaan Timnas Bikin Bingung Pemain

Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para pengurus PSSI semakin amburadul menangani tim nasional Indonesia. Pengelolaan timnas terpecah belah dengan munculnya Badan Tim Nasional (BTN).

Kondisi itu menyebabkan para penggawa timnas kebingungan. Selain dari PSSI, pemain juga mendapat surat panggilan dari BTN untuk bergabung dengan tim nasional Indonesia.Hal ini diakui langsung gelandang timnas, Muhammad Taufiq.

Pemain Persebaya ini mendapat dua surat panggilan, dari PSSI dan BTN. "Jadi tidak jelas dan bikin bingung. Ada dua surat panggilan yang saya terima," kata Taufiq ketika dihubungi wartawan di Jakarta, Kamis (14/2).

Taufiq mengungkapkan, bukan hanya dirinya yang menerima surat panggilan ganda. Beberapa pemain lainnya seperti Irfan Bachdim, Andik Vermansah dan Raphael Maitimo juga mengalami hal serupa.

BTN dibentuk atas persetujuan Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin. Meski tak mendapat persetujuan dari Komite Eksekutif PSSI, BTN telah menyusun struktur organisasi.

Ketua umum dijabat Isran Noor dan Wakil Ketua Habil Marati yang merupakan manajer timnas Piala AFF 2012. Sedangkan pengurus BTN lainnya juga diisi para pengurus PSSI yang saat ini masih aktif.

Yakni Rudolf Yesayas sebagai Direktur Pemasaran dan Hubungan Luar Negeri serti Tommy Arief sebagai Direktur Media. Kondisi ini semakin menunjukkan adanya perpecahan di internal kepengurusan PSSI.

Sebab, pada Rabu (13/2), PSSI melalui Komite Eksekutif (Exco) telah menentukan dan memanggil 33 pemain untuk mengikuti pemusatan latihan jelang lawan Arab Saudi. Namun nyatanya, BTN juga melakukan pemanggilan pemain secara terpisah.Exco PSSI tetap mempercayakan Nil Maizar sebagai tim pelatih timnas.

Pun dengan Fabio Oliveira sebagai asisten pelatih. Sementara BTN akan menunjuk pelatih Argentina Luis Manuel Blanco untuk memimpin timnas. Seperti diketahui, perekrutan Blanco yang telah diumumkan secara resmi oleh Djohar untuk menangani timnas Indonesia memang tanpa persetujuan Exco.

Taufiq sangat menyayangkan kondisi ini. Ia belum mau memutuskan apapun karena ingin lebih  konsentrasi menjelang bergulirnya kompetisi Liga Prima Indonesia. "Seharusnya yang namanya timnas itu kebersamaan. Bukan sendiri-sendiri seperti ini," ungkapnya.

Sebelumnya, Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin menilai BTN bisa menjadi solusi atas kekurangan PSSI dalam menangani timnas. Alasannya, BTN bisa lebih fokus dalam menangani segala urusan timnas mulai dari pendanaan hingga tekhnis di lapangan.

"BTN menjadi salah satu langkah memperbaiki kurangnya pelayanan terhadap timnas," kata Djohar ketika dihubungi Republika akhir pekan lalu.

Klasemen Liga 1 2024/2025
Pos Team Main Menang Seri Kalah Gol -/+ Poin
1 Persebaya Surabaya Persebaya Surabaya 7 5 2 0 7 5 17
2 Pusamania Borneo Pusamania Borneo 7 4 3 0 10 7 15
3 Bali United Bali United 7 4 2 1 12 6 14
4 Persib Bandung Persib Bandung 7 3 4 0 13 6 13
5 PSM Makassar PSM Makassar 7 3 3 1 9 5 12
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement