REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu peserta klub Liga Prima Indonesia (LPI) Persiba Bantul merasa gelisah dengan tidak jelasnya jadwal kompetisi. Kondisi ini dinilai sangat merugikan skuat berjuluk Laskar Sultan Agung, terutama dari sisi finansial.
Persiba dijadwalkan melakoni laga perdana melawan Arema pada Ahad (17/2) besok. Namun, laga ini terpaksa ditunda hingga waktu yang belum ditentukan, karena tim berjuluk Singo Edan versi LPI menyatakan belum siap mengikuti kompetisi.
Manajer Persiba Bantul Briyanto mengatakan, Persiba sudah siap menjalani kompetisi sejak Oktober 2012. Yakni ketika Persiba menjadi juara Turnamen Batik Cup 2012. "Kami sudah siap. Tapi kompetisinya tidak jelas seperti ini," kata Briyanto ketika dihubungi Republika, Sabtu (16/2).
Briyanto mengungkapkan, tidak jelasnya jadwal kompetisi berdampak buruk bagi finansial klub. Hingga kini, Persiba belum mendapatkan sponsor. Sponsor enggan bekerja sama lantaran tidak ada kepastian mengenai kompetisi, mulai dari jadwal pertandingan hingga lembaga penyiaran pertandingan. "Bagaimana sponsor mau masuk kalau kondisinya seperti ini," keluh Briyanto.
Selain masalah itu, Persiba mengalami krisis keuangan juga lantaran belum mendapat dana subsidi seperti yang dijanjikan PSSI dan PT. Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) selaku pengelola kompetisi.
Awalnya, beber Briyanto, setiap klub dijanjikan mendapat dana mencapai Rp 4 miliar. Tapi hingga kini, belum ada tanda-tanda dana itu akan dikucurkan. Persiba mengaku baru mendapat dana bantuan dana sebesar Rp 15 juta. "Mana cukup (Rp 15 juta). Saya juga tidak tahu itu dana diberikan untuk apa," katanya.
Ia mengaku sudah beberapa kali berusaha menghubungi CEO PT. LPIS Widjajanto untuk menanyakan kepastian, terutama mengenai pemberian dana subsidi. Namun usahanya tak menemui hasil. "Tidak ada kepastian, saya telepon dia tidak pernah diangkat," ungkapnya.
Lantaran tak jelasnya jadwal kompetisi dan mengalami krisis keuangan, Persiba memutuskan meliburkan para pemainnya dari pemusatan latihan hingga Rabu (20/2) mendatang. Selain untuk melakukan penghematan, ini juga dilakukan sambil menunggu kejelasan jadwal kompetisi.
Dia menambahkan, Persiba sudah memiliki 24 pemain. Hanya saja semuanya masih berstatus prakontrak. Persiba belum bisa mengontrak secara penuh menyusul krisis finansial yang dialami. "Kami kesulitan, mau mengontrak pemain tapi duitnya tidak ada," ucapnya.