Ahad 17 Feb 2013 13:52 WIB

Soal Surat FIFA ke Menpora, Ini Kata PSSI

Rep: Satria Kartika Yudha/ Red: Fernan Rahadi
Halim Mahfudz (tengah)
Foto: Antara/Yudhi Mahatma
Halim Mahfudz (tengah)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal PSSI Halim Mahfudz mengaku juga mengantongi surat FIFA yang dikirimkan kepada Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo. Halim mengatakan, pemerintah diberi kepercayaan oleh FIFA hanya untuk sebagai fasilitator.

Pada Jumat (15/2) sore, FIFA mengirimkan surat kepada Menpora. Roy Suryo mengatakan, surat FIFA intinya berisikan petunjuk dan restu kepada pemerintah untuk berperan penting dalam mengatasi kisruh sepak bola Indonesia. Roy Suryo berencana mempertemukan PSSI dan KPSI untuk bersama-sama membaca surat tersebut pada Senin (18/2).

"Saya juga punya surat FIFA itu. Memang benar pemerintah diminta untuk berperan penting. Tapi, perannya adalah memfasilitasi poin-poin yang sudah disepakati," kata Halim ketika dihubungi Republika, Ahad (17/2).

Poin-poin itu yakni mengenai unifikasi liga, perubahan statuta, pengembalian empat anggota Komite Eksekutif (Exco), dan penyelenggaraan kongres dengan voters kongres Solo, Juli 2011. Halim mengatakan, pemerintah diminta untuk terus memfasilitasi terwujudnya poin-poin tersebut.

Terkait unifikasi liga pada 2014, jelas Halim, kompetisi musim 2013 digulirkan sebagai fase kualifikasi sebelum akhirnya akan disatukan. Ini sesuai dengan 'roadmap' PSSI kepada FIFA sebelumnya. Sedangkan mengenai timnas, sama sekali tidak disebutkan pemerintah diizinkan untuk mengambil alih timnas.

Namun Halim berharap pemerintah juga dapat memfasilitasi agar para pemain terbaik Tanah Air bisa bergabung. "Jadi tidak ada pengambil alihan timnas oleh pemerintah. Pemerintah hanya bisa memfasilitasi," tegasnya.

Halim kini menyerahkan sepenuhnya kepada Roy Suryo terkait langkah fasilitasi yang akan dilakukan. Dia menganggap, langkah tersebut memang mutlak wewenang pemerintah. Selain itu, Halim juga tidak mau mendikte Roy yang dinilainya sudah melakukan langkah-langkah bijak sejauh ini.

"Terserah langkahnya seperti apa. Asalkan tidak melenceng dari statuta FIFA," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement