Senin 25 Feb 2013 17:16 WIB

Exco PSSI Tegaskan Tolak BTN

Rep: Satria Kartika Yudha/ Red: Fernan Rahadi
Bob Hippy
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Bob Hippy

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komite Eksekutif (Exco) PSSI tetap pada keputusannya untuk tidak menyerahkan kepengurusan tim nasional kepada Badan Tim Nasional (BTN). Timnas akan tetap berada di bawah PSSI sebagai federasi sepak bola Indonesia.

Anggota Exco PSSI sekaligus Kordinator Timnas, Bob Hippy, membantah kabar yang menyebutkan dirinya telah merestui terbentuknya BTN. Ditegaskan Bob, BTN tidak bisa berjalan karena cacat hukum.

"Sikap saya sama seperti sebelumnya (tidak merestui BTN). Karena dibentuk tanpa ada persetujuan Exco," kata Bob, Ahad (24/2).

Terlebih dari itu, ungkap Bob, ada beberapa kejanggalan dengan terbentuknya BTN. Salah satunya adalah Surat Keputusan (SK) yang ditandatangani Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin terkait pengangkatan Bupati Kutai Timur, Isran Noor, sebagai untuk menjabat Ketua BTN.

Surat bernomor SKEP/08/JAH/I-2013 tertanggal 11 Januari 2013 itu menuliskan bahwa penunjukkan Isran Noor didasarka pada rapat Exco PSSI yang digelar pada 4 dan 27 Desember 2012. Padahal, tegas Bob, Exco sama sekali tidak pernah membahasnya.

"Jadi SK tersebut cacat hukum. Hingga kini, Exco sama sekali tidak pernah membahas apalagi merestui terbentuknya BTN," ucap Bob.

Bob tidak menampik bahwa Djohar memiliki hak prerogatif sebagai ketua terkait pembentukan BTN. Namun ia menjelaskan, sebelum didiskusikan dengan Exco, hak prerogatif itu tidak bisa digunakan.

"Selain itu juga kalau misalnya Exco sudah tidak bisa membuat keputusan alias mandek. Barulah hak prerogatif itu digunakan. Dalam arti lain, pak Djohar ambil jalan pintas soal pembentukan BTN ini," katanya.

Diungkapkan Bob, hasil rapat Exco juga menghasilkan keputusan untuk sesegera mungkin merealisasikan terbentuknya Komite Ad Hoc untuk mengurus timnas. Lantaran tak ingin memperkeruh polemik kepengurusan timnas, Exco pun sepakat untuk mencantumkan nama Isran Noor sebagai calon ketua Komite Ad Hoc tersebut.

Hanya saja, mengenai peresmiannya harus terlebih dahulu disepakati oleh tujuh anggota Exco yang saat ini ada di PSSI. "Sesegera mungkin digelar rapat Exco membahas hal ini," tuturnya.

Struktur kepengurusan pun akan ditentukan setelah ada peresmian pengangkatan ketua Komite Ad Hoc. Bob tidak menutup kemungkinan Komite Ad Hoc dibawah PSSI ini juga akan mengikutsertakan perwakilan dari Komite penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI) untuk ambil bagian didalam kepengurusan.

"Siapa saja boleh, asalkan benar-benar profesional dan kapabel di bidangnya," kata Bob lugas. 

Dengan keputusan ini, maka Bob memastikan timnas yang akan bertanding pada laga kedua kualifikasi melawan Arab Saudi, 23 Maret mendatang adalah timnas pimpinan pelatih Nil Maizar. "Tidak ada perubahan," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement