Rabu 27 Feb 2013 19:09 WIB

Bob Hippy: Hasil Rapat Exco PSSI Tidak Sah

Rep: satria kartika yudha/ Red: Heri Ruslan
Bob Hippy
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Bob Hippy

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Bob Hippy, menyayangkan sikap Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin, yang menggelar rapat Exco bersama empat Exco terhukum (La Nyalla, Roberto Rouw, Erwin Dwi Budiawan, Tony Aprilani) di kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Rabu (27/2).

Bob memastikan, segala hasil keputusan rapat tersebut tidak sah. Alasannya, La Nyalla cs belum resmi kembali ke dalam struktur organisasi PSSI lantaran belum disahkan melalui kongres.

   

"Rapat itu diikuti empat Exco yang tidak sah, jadi keputusan juga tidak sah. Padahal pengesahan mereka baru akan dilakukan di kongres 17 Maret nanti," kata Bob, Rabu (27/2) yang tidak hadir pada rapat tersebut.

 

 

Bob mengungkapkan sudah beberapa kali mencoba menghubungi Djohar untuk meluruskan segala perdebatan yang terjadi. Bukan hanya mengenai kembalinya La Nyalla cs, melainkan juga persoalan Badan Tim Nasional.

"Tapi, ketika dihubungi nomor teleponnya selalu tidak aktif," ungkap Bob.

Saat ini, Bob bersama anggota Exco lainnya menyatakan akan terus jalan dengan program-program yang telah disiapkan. Mengenai timnas, Bob memastikan Nil Maizar akan tetap memimpin anak-anak Garuda untuk berlaga melawan Arab Saudi, 23 Maret mendatang pada ajang kualifikasi Piala Asia 2015. Sedangkan Halim Mahfudz juga tetap akan menjabat posisi Sekretaris Jenderal PSSI.

Seperti diketahui, rapat Exco yang dipimpin Djohar Arifin tidak dihadiri lima anggota Exco yang masih aktif. Salah satunya adalah Bob Hippy. Rapat tersebut memutuskan pengelolaan timnas berada di bawah BTN dan pelatih asal Argentina sebagai pelatih. Halim Mahfudz juga dinyatakan diberhentikan dari tugasnya sebagai Sekjen PSSI.

"Semua keputusan itu tidak sah. Memangnya PSSI menerapkan hukum rimba. Semua ada aturannya," kata Bob menegaskan.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement