Kamis 28 Feb 2013 19:16 WIB

Kongres PSSI Terancam Terbelah (Lagi)

Rep: Satria Kartika Yudha/ Red: Citra Listya Rini
Logo PSSI
Logo PSSI

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perdebatan akan terus terjadi menuju pelaksanaan Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI 17 Maret 2013 mendatang. Bahkan, kongres terancam terbelah setelah adanya perselisihan di kalangan internal PSSI.

Sekretaris Jenderal PSSI Halim Mahfudz menyatakan kongres akan digelar di Bandung, Jawa Barat. Halim mengatakan, hal ini merupakan keputusan anggota Komite Eksekutif PSSI.

"Kongres akan digelar di Bandung. Bandung kami nilai sangat tepat dari segi aksebilitas para peserta nantinya," kata Halim di kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Kamis (28/2).

Halim mengatakan, ada tiga hotel yang dijadikan pilihan untuk dijadikan lokasi kongres, Yakni Grand Hyatt, Hotel Gunung Putri dan Mansion Pine. Dia menambahkan, pihaknya juga telah menyiapkan tim verifikasi peserta kongres.

Hal ini tentu bertentangan dengan keputusan Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin yang pada Rabu (27/2) menggelar rapat bersama empat Exco yang sebelumnya dipecat, yakni La Nyalla Mattalitti, Erwin Dwi Budiawan, Tony Aprilani, dan Roberto ROuw.

Rapat ini juga dihadiri satu anggota Exco PSSI Mawardi Nurdin. Rapat tersebut menghasilkan beberapa keputusan. Salah satunya adalah pelaksanaan kongres yang disepakati untuk digelar di Hotel Borobudur Jakarta.

Pelaksanaan kongres di Jakarta pada 17 Maret 2013 ini juga  merupakan kesepakatan antara Djohar Arifin dan Ketua KPSI La Nyalla Mattalitti di kantor Kemenpora, Senin (18/2) lalu.

Menanggapi hal ini, Halim mengatakan bahwa segala keputusan rapat Exco yang dipimpin Djohar adalah tidak sah, termasuk pelaksanaan kongres. Karena, tambah Halim, La Nyalla cs belum sah kembali sebagai Exco PSSI lantaran belum mendapat pengesahan di kongres.

"Pelaksanaan kongres mutlak menjadi keputusan Exco yang aktif saat ini," tutur Halim.

Ini tentu bukan kali pertama perdebatan kongres terjadi. Sebelumnya terjadi ketika pelaksanaan kongres 10 Desember 2012.

Akibat tak menemukan kesepakatan mengenai status dan peserta kongres, PSSI dan KPSI akhirnya menggelar kongres secara terpisah. PSSI di Palangkaraya, sedangkan KPSI di Jakarta. 

Namun kini, konflik kepengerusan sepak bola Indonesia bukan lagi antara PSSI dan KPSI. Perselisihan justru terjadi di antara pengrus PSSI. Halim Mahfudz bersama dua anggota Exco lainnya yakni Bob Hippy dan Sihar Sitorus merupakan pihak yang kini terlihat berseberangan dengan Djohar Arifin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement