REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Roy Suryo berharap voters atau pemilik suara bisa menentukan masa depan PSSI sehingga tidak ada lagi permasalahan pascakongres luar biasa (KLB) di Hotel Borobudur Jakarta, 17 Maret mendatang.
"Soal status Kongres PSSI tidak perlu diributkan. Kalau memang besok adalah KLB tinggal dijadwalkan lagi kapan KLB-nya," kata Menpora Roy Suryo saat dikonfirmasi dari Jakarta, Rabu (6/3).
Menurut Roy, pemerintah dalam hal ini Kemenpora tidak bisa melangkah terlalu jauh. Peran pemerintah hanya sebatas membantu dalam proses memediasi pihak-pihak yang selama ini kurang sejalan.
"Jadi, soal masa depan PSSI memang tergantung pada voters yang berhak," kata politikus dari Partai Demokrat itu.
FIFA melalui surat yang dikirimkan kepada Sekjen PSSI Hadiyandra, Selasa (5/3) menegaskan jika status kongres 17 Maret nanti adalah KLB. Artinya, agenda yang harus dijalankan adalah sesuai rencana awal atau sesuai dengan Nota Kesepahaman Kuala Lumpur, 7 Juni 2012.
Berdasarkan Nota Kesepahaman Kuala Lumpur antara PSSI dan KPSI, ada empat agenda yang harus dilakukan dalam KLB yaitu revis statuta, penggabungan liga, pengangkatan kembali empat EXCO serta melaksanakan kongres berdasarkan voters KLB Solo.
"Status kongres sudah jelas. Saat ini kita tinggal melakukan tahapan-tahapan yang telah dibuat sebelumnya," kata Sekjen PSSI Hadiyandra yang dikonfirmasi sebelumnya.
Selain memastikan status kongres, Hadiyandra mengungkapkan FIFA juga akan mengirimkan dua perwakilannya untuk memantau jalannya KLB yaitu Michael van Praag serta Marco Leal. Namun, federasi sepak bola dunia tidak mengirimkan wakilnya untuk posisi tim verifikasi.
Sementara itu terkait verifikasi voters berdasarkan data KLB Solo hingga saat ini masih berjalan. Pada verifikasi hari pertama, Selasa (5/3), tim verfikasi dari PSSI dan KPSI baru mensahkan 79 dari 100 voters yang ada. Dengan demikian tinggal 21 voters yang masih dalam proses verifikasi.
Sebanyak 18 dari 21 voters tersebut adalah dari pihak pengurus provinsi (pengprov). Selama ini pengprov ini terjadi pergantian pengurus bahkan hanya ada yang dipimpin oleh seorang caretaker dan sisanya berasal dari klub.