REPUBLIKA.CO.ID, AMSTERDAM -- Tanggal 7 Maret menjadi hari yang tak terlupakan bagi skuad FC Twente dan pendukungnya. Hari ini, tiga tahun yang lalu, FC Twente meraih kemenangan atas RKC Waalwijk dengan skor 1-0 di laga lanjutan Liga Belanda Eredivisie.
Kemenangan itu menjadi berkesan karena merupakan cikal bakal kesuksesan FC Twente meraih gelar juara Liga Eredivisie untuk pertama kalinya. Kemenangan 1-0 itu berhasil menempatkan FC Twente naik ke posisi teratas Eredivisie dan menggusur sang pemuncak klasemen kala itu, PSV Eindhoven.
Pascakemenangan itu, peforma anak asuh Steve McCLaren semakin gemilang. Skuat Steve McCLaren sukses menutup musim 2009/2010 Liga Eredevisie dengan kemenangan atas NEC Mijmegen dengan skor 2-1. FC Twente pun berhak meraih trofi Eredivisie untuk pertama kalinya dan berhasil mengumpulkan 86 poin.
Gelar juara perdana Eredivisie ini semakin berkesan karena The Tukkers, julukan FC Twente, berhasil merubah paradigma persepakbolaan Belanda. Dalam 35 tahun terakhir, gelar juara Eredivisie hanya dikuasai oleh tiga klub besar Belanda seperti Ajax, Feyenoord atau PSV Eindhoven.
Pada musim 2009/2010, Ajax harus puas menempati posisi kedua, PSV Eindhoven menduduki posisi ketiga, dan Feyenord menempati posisi keempat klasemen akhir Eredivisie. Keberhasilan Twente ini juga mencatatkan nama seorang Steve McClaren sebagai pelatih Inggris pertama yang memenangkan trofi Eredivisie. Tak hanya itu, McClaren juga menjadi salah satu pelatih hebat FC Twente yang berhasil mengangkat kembali prestasi The Tukkers setelah 31 tahun paceklik gelar.
Sayangnya raihan gelar juara Eredivisie itu tidak bisa dipertahankan lagi pada musim-musim selanjutnya. Meskipun demikian, FC Twente masih menempati posisi kedua klasemen akhir Eredivisie musim 2010/2011. Gagal di Eredivisie tak lantas membuat peforma The Tukkers anjlok. Mereka malah berhasil meraih gelar juara Johan Cruijff Shield dan KNVB Cup 2011.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
