REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komite Eksekutif PSSI membenarkan masih ada perdebatan terhadap hasil verifikasi pemilih yang akan dijadikan bakal peserta kongres di Hotel Borobudur, 15 Maret mendatang. Meski pun ditekankan, hal itu tak akan mengganggu proses penyebaran undangan yang sebelumnya telah dirtencanakan oleh PSSI.
"Kami dengar soal itu (perdebatan soal pemilih)," kata Anggota Komite Eksekutif PSSI, Sihar Sitorus dihubungi Sabtu (9/3).
Bahkan, lanjutnya, komite eksekutif sejauh ini ternyata baru menerima laporan sebanyak 79 peserta untuk peserta kongres nanti.
Ia menilai, yang terpenting saat ini yaitu melakukan pemberitahuan kepada para peserta kongres yang sejak awal sudah ditetapkan. Soal sah atau tidaknya pemilik suara nantinya, akan ditentukan lebih lanjut. Atau saat melakukan registrasi peserta kongres.
Sihar menambahkan, yang harus dipahami betul oleh semua pihak adalah peserta kongres berdasarkan institusi, bukan per orang. "Ini sesuai juga dengan pedoman FIFA dalam e-mail terakhirnya," tambah Sihar.
Menurutnya, komite eksekutif akan kembali melakukan pertemuan dalam satu-dua hari ke depan. Yaitu terkait dengan nama sejumlah pemilih yang dinilai masih bermasalah.
Sebelumnya, PSSI telah resmi mengumumkan 100 nama pemilih yang akan dilibatkan dalam kongres mendatang. Semua nama yang lolos verifikasi, bakal langsung dikirimi undangan melalui telepon dan faks.
"Senin kita mulai sebar undangan," kata Sekjen PSSI, Hadiyandra ketika dihubungi.
Menanggapi soal tudingan tim verifikasi yang menyatakan verifikasi belum rampung, Hadiyandra menanggapi dingin. Menurutnya, keputusan yang telah diambil terkait 100 pemilih tersebut sudah menjadi putusan di tingkat pimpinan. Dalam hal ini ketua umum PSSI.
"Tidak bisa digugat lagi, ini sudah tingkat pimpinan. Biarkan saja itu jadi riak-riak kecil," tambah Hadiyandra.