Kamis 14 Mar 2013 21:20 WIB

Tommy Welly: KLB 17 Maret Harga Mati

Rep: Satria Kartika Yudha/ Red: Didi Purwadi
Kongres PSSI (ilustrasi)
Foto: Antara/Ismar Patrizki
Kongres PSSI (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada Ahad (17/3) mendatang, sepak bola Indonesia memiliki agenda penting. Kongres Luar Biasa (KLB) yang bakal digelar di Jakarta nanti diharapkan bisa menjadi titik awal mengakhiri era kegelapan sepak bola Tanah Air.

Pengamat sepak bola, Tommy Welly, mengatakan KLB 17 Maret 2013 adalah kesempatan terakhir bagi sepak bola Indonesia untuk mengakhiri segala kekisruhan. Dualisme liga dan dualisme federasi menjadi hal yang harus segera ditemukan solusinya.

Tommy Welly berharap semua pihak menyetop segala upaya yang ingin mengganggu apalagi menggagalkan kelancaran dan keberhasilan KLB. Karena, hanya itulah satu-satunya jalan atau solusi agar sepak bola Indonesia terhindar dari sanksi.

"Hari minggu nanti (KLB) adalah harga mati. Tidak bisa ditawar-tawar lagi," kata Tommy Welly dalam acara Diskusi Sepak Bola 2013 di Senayan, Jakarta, Kamis (14/3).

Maret ini memang menjadi kesempatan terakhir dari FIFA. Presiden FIFA, Joseph Blatter, telah mengultimatum bahwa 20 Maret 2013 adalah keputusan final FIFA. Jika PSSI tidak bisa menghasilkan solusi berarti, maka sanksi sudah pasti akan dijatuhkan FIFA.

Pria yang akrab disapa Towel ini berharap ada perubahan besar yang berawal dari KLB 17 Maret. Tentunya, perubahan ke arah yang baik juga menjadi harapan seluruh masyarakat Indonesia.

"Mari memulai bab baru dan mengakhiri era kegelapan sepak bola Indonesia," tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement