Sabtu 16 Mar 2013 18:39 WIB

Djohar Arifin Dianggap Gagal

Rep: Satria Kartika Yudha/ Red: Mansyur Faqih
Djohar Arifin
Djohar Arifin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PSSI Djohar Arifin dituding bertanggung jawab atas segala masalah yang ada saat ini. Dia dianggap tak menepati janjinya ketika diangkat menjadi ketua umum federasi sepak bola di Indonesia pada kongres luar biasa (KLB) di Solo, Juli 2012.

Aktifis Save Our Soccer (SOS) Apung Widadi menjelaskan, salah satu kelemahan Djohar terkait dengan masalah transparansi keuangan. Hal ini dianggap penting untuk menghindari terjadinya penggelapan dana yang masuk. Tapi nyatanya, hingga kini transparansi itu belum dilakukan. 

Padahal, tambah Apung, Djohar Arifin pernah berjanji untuk melakukan transparansi keuangan ketika pertama kali terpilih menjadi Ketua Umum PSSI.

Kala itu, Djohar berjanji akan memberikan laporan keuangan PSSI kepada masyarakat setiap enam bulan sekali. "Tapi sampai sekarang tidak dilakukan," ucapnya, Sabtu (16/3).  

Tuntutan merealisasikan transparansi keuangan pun saat ini menjadi hal krusial. Apalagi, Lembaga Kajian dan Pengembangan Olahraga Indonesia (Lemkapoin) telah menemukan dugaan kalau Djohar melakukan penyunatan dana timnas untuk Piala AFF 2012. 

Direktur Lemkapoin Richard Ahmad mengatakan, sudah saatnya masyarakat memiliki ketua umum baru menggantikan Djohar.Sebab dalam dua tahun kepemimpinannya, Djohar tidak mampu memberikan prestasi membanggakan kepada masyarakat Indonesia. 

"Hanya konflik yang selalu muncul," ucap Richard. 

Menurut Richard, konflik yang bermunculan belakangan ini lantaran tidak adanya sikap tegas dari Djohar dalam memimpin organisasi. Djohar dinilai tidak mempunyai kepemimpinan yang kuat. Sehingga kebijakan yang dibuat selalu menimbulkan kontroversial. 

Ironisnya, kontroversi itu pun terjadi pada kalangan internal PSSI. "Plintat-plintut dalam membuat kebijakan," kata Richard. 

Ketidaktegasan Djohar dalam membuat keputusan bisa dilihat dengan adanya polemik pembentukan BTN. Terutama mengenai nasib pelatih Nil Maizar yang akhirnya digantikan pelatih asal Argentina Luis Manuel Blanco. 

Meski secara resmi telah menunjuk Blanco menukangi timnas, tetapi Djohar belum memberikan Surat Keputusan (SK) pemberhentian untuk Nil Maizar. Djohar mengatakan bahwa Nil belum sepenuhnya dipecat dan akan dicarikan posisi di BTN. 

Mengenai posisi Nil di timnas pun diserahkan Djohar sepenuhnya kepada BTN. Namun, Ketua BTN, Isran Noor, justru menampik pernyataan Djohar tersebut. Isran mengatakan, nasib Nil tentunya menjadi kewenangan Djohar yang sebelumnya merekrut Nil Maizar. 

Richard meyakini, setelah KLB 17 Maret nanti akan ada kongres biasa untuk memilih ketua umum baru. Jika itu memang benar terjadi, dia berharap ketua umum baru bukan berasal dari dua kubu bertikai selama ini, yaitu PSSI dan KPSI. 

"Ketua umum baru jangan berasal dari kedua kubu itu. Karena, sudah terbukti bahwa konflik selama ini lantaran orang-orang yang berada pada dua kubu tersebut," harapnya.

Klasemen Liga 1 2024/2025
Pos Team Main Menang Seri Kalah Gol -/+ Poin
1 Bali United Bali United 8 5 2 1 13 7 17
2 Persebaya Surabaya Persebaya Surabaya 8 5 2 1 7 3 17
3 Persib Bandung Persib Bandung 8 4 4 0 15 8 16
4 PSM Makassar PSM Makassar 8 4 3 1 11 7 15
5 Pusamania Borneo Pusamania Borneo 8 4 3 1 12 6 15
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement