REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertandingan Timnas Indonesia melawan Arab Saudi pada Pra Piala Asia (PPA) 2015 di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta, Sabtu (23/3) bisa dikatakan sebagai ajang pembuktian racikan duet pelatih Rahmad Darmawan-Jacksen F Tiago.
Betapa tidak. Kehadiran dua pelatih terbaik di Indonesia untuk melatih Timnas Garuda terbilang cukup mengejutkan. Duet pelatih penganti posisi Luis Manuel Blanco ini hanya diberi waktu sekitar lima hari untuk menyiapkan timnas.
Pelan tapi pasti duet pelatih ini menyiapkan tim. Dari 58 pemain yang dipanggil akhirnya mampu diciutkan menjadi 28 pemain. Pengurangan pemain dinilai banyak kalangan cukup sulit karena pemain yang dipanggil, termasuk naturalisasi, adalah yang terbaik saat ini.
"Kami berusaha menyiapkan tim terbaik untuk menghadapi Arab Saudi. Berbagai persiapan termasuk mempelajari kemampuan lawan juga sudah dilakukan. Kami berharap bisa memberikan yang terbaik," kata Rahmad Darmawan di Kantor PSSI Senayan Jakarta.
Duet pelatih Arema Indonesia dan Persipura Jayapura dalam latihan telah menyiapkan beberapa formasi yang dinilai tepat untuk menghalau serangan cepat anak asuh Juan Ramon Lopez Caro.
Salah satunya skema 4-2-3-1. Skema dengan mengandalkan satu orang striker dengan tiga gelandang serang ini dinilai cukup untuk menghalau lawan serta untuk melakukan serangan balik yang cepat.
"Ada banyak opsi. Yang jelas kami telah mempersiapkan beberapa skema yang akan diaplikasikan pada pertandingan nanti," kata mantan pelatih klub Sriwijaya FC itu.
Jika dilihat dari latihan yang sering dilakukan susunan pemain yang akan diturunkan sebagai pemain inti adalah Supardi, Hamka Hamzah, Victor Igbonefo, Zukifly Syukur, Ahmad Bustomi, Immanuel Wanggi, Boaz Solossa, Firman Utina, M. Ridwan, Sergio van Dijk serta penjaga gawang Kurnia Meiga.
Melihat pemain yang ada saat ini jelas berbeda dengan jika dibandingkan saat menghadapi Irak, 6 Februari lalu. Saat itu timnas hanya diperkuat pemain IPL karena mendapatkan imbas dari konflik PSSI yang berkepanjangan.
Meski demikian, Timnas Garuda yang saat itu dilatih oleh Nil Maizar tetap mampu memberikan hasil terbaik meski menyerah 0-1 dari tuan rumah Irak. Hasil ini diluar prediksi. Saat itu banyak kalangan menilai jika timnas akan kalah telak. Apalagi pada pertandingan ujicoba sebelumnya kalah 0-5 dari Yordania.
"Pertandingan yang lalu sebuah pembelajaran. Yang jelas saya akan bertanggungjawab apapun hasilnya nanti," kata pelatih kelahiran Metro Lampung itu.
Melihat pemain yang ada serta jajaran pelatih yang mengendalikan timnas saat ini, memang pantas jika Timnas Garuda ditargetkan mampu mencuri poin. Apalagi animo masyarakat untuk mendukung Sergio van Dijk sudah muncul kembali.
Animo masyarakat untuk mendukung timnas terlihat saat mereka mendatangi Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta. Banyak masyarakat menanyakan tiket meski hari ini belum dijual. Tiket baru dijual ke umum, Sabtu (23/3) mulai pukul 10.00 WIB.
Keinginan Timnas Indonesia meraih hasil terbaik ternyata mendapat perhatian khusus dari Arab Saudi. Tim yang dilatih Juan Ramon Lopez Caro itu ternyata sudah mengetahui karakter bermain Timnas Garuda termasuk pemain yang perlu diwaspadai.
"Indonesia memiliki tim yang terorganisir serta memiliki serangan balik yang bagus. Makanya harus diwaspadai. Apalagi bermain di kandang sendiri," katanya saat jumpa pers di Kantor PSSI Senayan Jakarta.
Menurut dia, melihat kemampuan tim tuan rumah, pihaknya menilai pertandingan nanti akan berlangsung ketat. Meski diunggulkan pihaknya akan tetap memawaspadai pergerakan pemain Indonesia termasuk pemain naturalisasi yaitu Sergio van Dijk.
Pada klasemen sementara PPA 2015 Grup C antara Arab Saudi dan Indonesia berbeda kasta. Tim asal Timur Tengah itu berada di puncak klasemen dengan tiga poin sedangkan Indonesia berada diposisi juru kunci dengan nol poin. Dua tim lainnya adalah Irak dengan tiga poin dan China dengan nol poin.