REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Persema Malang mengancam mundur dari kompetisi Indonesia Premier League (IPL) akibat tidak adanya kejelaasan akan nasib klub tersebut setelah Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI di Jakarta pada 17 Maret lalu.
Asisten Manajer Persema, Dito Arief, di Malang, Senin, mengakui peluang klub berjuluk "Bledek Biru" itu mundur dari kompetisi IPL di tengah jalan cukup besar. Jika dipersentasekan, peluangnya bisa mencapai 60 persen.
"Kompetisi IPL sudah tidak menarik lagi bagi Persema. Karena meski pada akhir kompetisi nanti menjadi juara, tetap saja Persema tidak akan bisa berlaga di kompetisi tertinggi di Tanah Air," katanya.
Saat KLB di Jakarta itu, Persema tidak masuk dalam empat klub yang akan naik tahta ke Indonesia Super League (ISL) karena Persema masih kena sanksi PSSI era Nurdin Halid dan sanksi itu belum dicabut hingga saat ini.
Pada saat itu (2011), Persema terkena degradasi ke divisi satu karena membelot dari kompetisi ISL ke IPL. Sebenarnya Persema sudah melayangkan surat ke PSSI untuk meminta penjelasan soal sanksi tersebut. Namun, suratnya belum direspons.
Namun demikian, pihaknya tidak akan gegabah dalam mengambil keputusan. Persema masih menunggu rapat umum pemegang saham (RUPS) serta masih akan menggelar rapat dengan PSSI Kota Malang.
''Tidak menutup kemungkinan Persema juga akan tetap melanjutkan kompetisi hingga selesai jika RUPS tetap menghendaki,'' katanya. ''Jika memang harus dilanjutkan, tugas manajemen akan semakin berat yakni mencari investor yang akan mendanai.''