REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo mengaku sepakat dengan keputusan FIFA terkait hasil Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI meski saat ini pihaknya belum menerima secara resmi surat tembusan dari federasi sepak bola dunia.
"Saya memang belum membaca surat itu. Tapi kami sepakat dengan apa yang diputuskan FIFA," kata Menpora Roy Suryo usai menjadi narasumber pada Indonesia MDG Award 2012 di Hotel Conrad Nusa Dua Bali, Selasa.
Berdasarkan surat balasan dari FIFA yang diterima Wakil Ketua PSSI Farid Rahman 22 Maret lalu, federasi sepak bola dunia itu hanya mengakui tiga agenda yang diputuskan dalam KLB PSSI di Hotel Borobudur Jakarta, 17 Maret lalu.
Tiga agenda yang disetujui itu adalah revisi statuta, unifikasi atau penggabungan liga antara Indonesia Super League dan Indonesia Premier League serta pengangkatan kembali empat anggota Komite Eksekutif yaitu La Nyalla Mattalitti, Roberto Rouw, Erwin Dwi Budiawan dan Tony Aprilani.
"Isinya sangat jelas. Hanya ada tiga agenda yang disepakati. Ikuti saja perintah FIFA sebagai induk sepak bola dunia," kata politisi dari Partai Demokrat itu.
Pengganti Andi Mallarangeng itu mengaku untuk menyikapi apapun yang ada dalam surat balasan yang diterima Wakil Ketua Umum PSSI termasuk menyikapi hasil kongres yang lain pihaknya menyerahkan sepenuhnya ke PSSI.
Dalam KLB PSSI selain melaksanakan agenda yang telah ditetapkan juga membahas agenda yang tidak ada dalam jadwal yang telah ditetapkan FIFA diantaranya pengangkatakan La Nyalla Mattalitti sebagai Wakil Ketua Umum PSSI dan pengangkatan empat anggota Komite Eksekutif PSSI.
Selain itu dalam kongres tersebut juga dilakukan pemberian skorsing pada enam anggota Komite Eksekutif yaitu Farid Rahmad, Sihar Sitorus, Mawardi Nurdin, Widodo Santoso, Tuty Dau dan Bob Hippy.
"Untuk agenda lain saya berharap bisa dituntaskan pada kongres biasa nanti. Silahkan diselesaikan secara internal. Tak selama pemerintah ikut capur," kata lulusan Fisipol UGM itu.
Sesuai dengan rencana Kongres Biasa PSSI akan digelar di Jakarta, 6 Juni mendatang. Kongres ini merupakan agenda tahunan diantaranya akan membahas evaluasi kinerja selama satu tahun serta agenda-agenda lainnya.