REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pelatih Manchester City Roberto Mancini 'melempar handuk' untuk mempertahankan gelar jawara Premiere League. Ia mengatakan, motivasi yang tersisa di sisa musim hanya untuk menjaga jarak aman terhadap tim-tim di bawahnya. Kekalahan dari Everton pada pertandingan terakhir membuat City tertinggal 15 angka dari puncak klasemen Manchester United. Sementara masih ada sembilan pertandingan tersisa.
"Ini sudah berakhir, namun ini tidak mengubah apa pun karena kami semestinya melakukan upaya terbaik dari sekarang sampai akhir," kata Mancini.
"Semua tim papan atas, ketika mereka tidak memenangi gelar, semestinya tetap berusaha untuk bermain baik dan memenangi setiap pertandingan mereka."
Mancini melakukan hal serupa musim lalu ketika City tertinggal delapan angka dari United dengan enam pertandingan tersisa. Sebelum mereka mengejar Setan Merah dan merebut gelar pada hari terakhir berkat keunggulan selisih gol.
"Ini berbeda (dengan musim lalu)," tambah Mancini. "Saya tidak tahu bagaimana kami akan mengakhiri musim ini. Sebab kami memiliki Chelsea dengan selisih empat angka di belakang kami dan Tottenham (tertinggal) lima angka di belakang."
Bagian krusial dari kemerosotan City beberapa pekan terakhir yaitu absennya kapten sekaligus bek Vincent Kompany lantaran cedera betis sejak 26 Januari. Selama periode itu, City telah kehilangan 10 angka, kalah dua kali dan dua kali imbang. Sehingga membuat United mengukuhkan keunggulan di puncak klasemen.
Kompany telah kembali bermain saat ia memperkuat Belgia di kualifikasi Piala Dunia, Selasa. Keputusan yang mengganggu Mancini yang sangat memperhatikan kebugaran pemain belakangnya itu selama dua bulan terakhir. "Ia tidak bermain untuk kami selama 60 hari dan kemudian ia pergi untuk bermain di tim Belgia," kata Mancini.
"Saya tidak setuju dengan ini. Saya pikir terkadang sejumlah manajer tim-tim nasional semestinya memahami situasinya."