Rabu 10 Apr 2013 07:12 WIB

Presiden Malaga: Ini Bukan Sepak Bola, Ini Rasisme

Para pemain Borussia Dortmund merayakan kelolosan timnya ke semifinal Liga Champions setelah menang dramatis atas Malaga di leg kedua perempat final, Rabu (10/4) dini hari WIB.
Foto: AP Photo/Frank Augstein
Para pemain Borussia Dortmund merayakan kelolosan timnya ke semifinal Liga Champions setelah menang dramatis atas Malaga di leg kedua perempat final, Rabu (10/4) dini hari WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Pemilik Malaga asal Qatar, Syekh Abdullah Bin Nasser Al-Thani, mendesak adanya investigasi terkait dugaan kecurangan dalam laga lawan tuan rumah Borussia Dortmund di leg kedua babak perempat final Liga Champions pada Rabu (10/4) dini hari WIB.

Al Thani menilai Los Boquerones, julukan bagi Malaga, diperlakukan tidak adil dalam pertandingan yang digelar di Signal-Iduna-Park. Al Thani menuduh timnya disingkirkan dari Liga Champions karena rasisme.

''Ini bukan sepak bola, tapi ini jelas rasisme,'' kicau Al Thani lewat akun Twitter-nya yang dikutip Goal.

Al Thani berharap UEFA melakukan investigasi terkait klub Spanyol yang tersingkir dengan cara yang penuh kontroversi. Dia tak lupa mengucapkan terima kasih kepada para pemain Malaga.

''Terima kasih untuk tim. Kalian adalah juaranya di lapangan,'' katanya. ''Saya sedih harus tersingkir dengan cara yang penuh ketidakadilan dan rasisme.''

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement