REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Fans sepak bola di Jalur Gaza, Palestina, tak mempedulikan perintah Hamas yang melarang mereka menonton laga El Clasico antara Barcelona dengan Real Madrid. Wartawan BBC, Jon Donnison menjelaskan mengapa laga dua klub raksasa Spanyol itu sangat berarti bagi rakyat Palestina.
Selama tiga tahun berada di Gaza dan Tepi Barat, Donnison tak menyangka ternyata Barcelona FC telah memberikan kesenangan bagi rakyat Palestina lebih dari institusi manapun di seluruh dunia.
Setiap kali tim Katalan itu masuk ke lapangan hijau, ujar Donnison, bisa dipastikan bar-bar di Ramallah warung-warung kopi di Gaza penuh sesak. Sementara itu ia hampir tak bisa menghitung berapa jumlah anak-anak mengenakan kostum Lionel Messi bermain sepak bola di jalan-jalan.
Jika Barcelona memenangkan pertandingan, maka jalanan akan riuh akan bunyi-bunyi klakson serta parade dari para suporter tim berjuluk Blaugrana tersebut.
"Kami bisa mengibaratkan Katalan (Barcelona -red) dan perjuangan melawan kekuatan Real Madrid dengan cara kami berjuang melawan Israel," ujar seorang suporter di Ramallah kepada Donnison seperti dilansir laman BBC.
Donnison mengakui, terdapat juga fans Madrid di Gaza, akan tetapi jumlahnya kalah jauh dari penggemar Barcelona. Begitu juga dengan penggemar tim-tim seperti Manchester United, Chelsea, dan Arsenal yang jumlahnya sangat sedikit. "Untuk rakyat Palestina, Barca rules!," ujar Donnison.
Oleh karena itulah ia heran ketika tiba-tiba terdapat kabar seruan kepada rakyat Palestina untuk memboikot laga El Clasico.
Awal mula konflik tersebut adalah saat pemerintah Israel meminta sesuatu yang disanggupi petinggi Barcelona, yakni memperbolehkan Gilad Shalit (26 tahun) menonton partai El Clasico di Camp Nou. Shalit adalah mantan tentara Israel sekaligus tahanan Palestina yang dibebaskan setelah ditukar dengan lebih dari 1.000 tahanan Palestina,
Akan tetapi kasus tersebut ternyata tidak mempengaruhi semua rakyat Palestina, terutama fans sejati Barca.
"Apakah anda bercanda? Saya menonton sepak bola dan mendukung Barcelona karena yang saya lihat hanya olahraga, bukan politik. Saya tidak akan membiarkan orang-orang Israel merusak waktu menyenangkan seperti ini (menonton Barcelona -red)," ujar Nasser Ziad, seorang fans Barcelona di Gaza.