Rabu 10 Apr 2013 21:36 WIB

Bertindak Rasis, Larangan 10 Pertandingan Menanti

Rep: Nur Aini/ Red: Fernan Rahadi
Pemain Queens Park Rangers, Anton Ferdinand menolak jabatan tangan John Terry setelah menjadi korban perkataan rasis kapten Chelsea itu.
Foto: AP Photo
Pemain Queens Park Rangers, Anton Ferdinand menolak jabatan tangan John Terry setelah menjadi korban perkataan rasis kapten Chelsea itu.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Otoritas sepak bola Eropa, UEFA mengusulkan sanksi baru bagi pemain dan ofisial yang bertindak rasis. Pemain dan ofisial sepak bola akan dilarang bertanding hingga 10 pertandingan jika terbukti bertindak rasis.

Sekretaris Jenderal UEFA, Gianni Infantino juga mengungkapkan klub yang suporternya berlaku rasis terhadap pemain juga terancam ditutup stadionnya. "Ini masih menjadi momok bagi permainan. Kami harus memiliki sanksi, " ujarnya dilansir BBC, Rabu (10/4).

Menurut Infantino, jika suporter ditemukan bersalah maka akan ada penutupan sebagian stadion. "Ini berarti sanksi akan dijatuhkan dimana pelanggaran terjadi. Jika ada pelanggaran kedua oleh suporter klub makan akan ada penutupan penuh dengan denda minimal 50 ribu euro," ujarnya.

Perdebatan mengenai rasisme semakin intensif musim ini setelah gelandang AC Milan Kevin-Prince Boateng memimpin timnya keluar dari lapangan pada sebuah pertandingan persahabatan di Italia gara-gara pelecehan rasial dari penonton. Pemain Ghana tersebut keluar lapangan saat bertanding melawan tim italia, Pro Patria.

Kapten Chelsea, John Terry dan penyerang Liverpool Luis Suarez juga dinyatakan bersalah karena bertindak rasis tahun lalu. Terry dilarang bertanding empat pertandingan dan didenda 220 ribu euro karena menghina ras pemain belakang QPR, Anton Ferdinand pada 23 Oktober 2011.

Komite eksekutif UEFA akan memberi suara pada usulan sanksi tersebut pada Mei di London. Jika diputuskan maka sanksi akan berlaku untuk semua kompetisi UEFA pada awal Juli.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement