REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum PSSI, La Nyalla Mahmud Mattalitti, menegaskan tidak akan pernah ada merger antara Persebaya 1927 dan Persebaya Divisi Utama guna mengatasi masalah dualisme. Dia mengatakan, merger bukan solusi yang tepat.
Pria yang juga Ketua Kadin Jawa Timur itu mengatakan, sangat tidak mungkin melakukan merger. Karena Persebaya 1927 dan Persebaya DU masing-masing sudah memiliki pengelola.
Namun, dia mengaku membuka pintu kepada Komisaris PT Persebaya Indonesia, Saleh Mukadar, sebagai pengelola Persebaya 1927 untuk bergabung dengan Persebaya DU. "Silakan kalau si Saleh memang mau bergabung," kata La Nyalla kepada Republika, Kamis (11/4).
La Nyalla menjelaskan, PT Mitra Muda Inti Berlian (MMIB) selaku perusahaan pengelola Persebaya DU, membuka pintu bagi siapa saja yang ingin membeli saham.
"Bukan digabungkan antara PT MMIB dan PT Persebaya Indonesia. Tapi, Saleh bisa membeli saham di sana (MMIB). Dengan catatan tidak akan bisa mayoritas," katanya.
Mengenai nasib Persebaya 1927, La Nyalla mengatakan keputusan Kongres Luar Biasa (KLB) 17 Maret 2013 tidak bisa diubah. Persebaya yang diperkuat Andik Vermansah tak akan bisa masuk unifikasi liga 2014 karena dianggap tim kloningan.
"Sejak KLB sebenarnya sudah tidak ada lagi dualisme Persebaya. Yang diakui hanya satu, yakni Persebaya DU," ucapnya.
Saleh Mukadar yang tidak terima dengan keputusan KLB telah melakukan upaya hukum dan menggugat Persebaya DU ke Badan Arbitrase Keolahragaan Indonesia (BAKI). Saleh mengatakan Persebaya 1927 sebagai Persebaya yang asli. Sebaliknya, Persebaya DU yang menjadi tim kloningan.
Menanggapi gugatan Saleh, La Nyalla mengaku sama sekali tidak gentar. "Tidak ada urusan. Tidak masalah dengan gugatan tersebut," katanya.
La Nyalla mengaku tak memegang jabatan apa pun di Persebaya DU. Dia mengaku kapasitasnya hanya sebagai ketua Kadin Jatim yang peduli dan sering menggelontorkan dana untuk kelangsungan Persebaya DU.