Ahad 14 Apr 2013 21:22 WIB

Pemain Asing "Bunuh Diri", Mental Persija Sempat Anjlok

Pemain Persija Jakarta (ilustrasi)
Foto: Antara/Feny Selly
Pemain Persija Jakarta (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  -- Gol bunuh diri pemain Persija Pedro Javier pada menit ketujuh sempat memengaruhi mental pemain klub yang berjuluk Macan Kemayoran saat menghadapi Persidafon di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta, Minggu.

Pada pertandingan yang berkesudahan sama kuat 1-1 ini tidak mampu mengatrol posisi tim asal Ibu Kota pada klasemen sementara ISL. Saat ini, Persija berada di posisi juru kunci dengan sembilan poin dari 15 pertandingan, sedangkan Persidafon naik ke posisi 16 dengan 12 dari 15 pertandingan.

"Memang benar. Pemain sempat drop karena gol bunuh diri Pedro tadi. Akan tetapi, pelatih langsung memberikan motivasi kalau masih ada babak kedua," kata Asisten Pelatih Persija Blitz Tarigan usai pertandingan.

Menurut dia, dengan motivasi yang diberikan oleh pelatih saat jeda ternyata membuat semangat pemain bangkit. Saat babak kedua berlangsung tim Macan Kemayoran ini mampu menguasai jalannya pertandingan meski lawan juga memberikan tekanan.

Hasilnya Robertino Pugliara mampu menyamakan kedudukan pada menit ke-88. Gol mantan pemain Persiba Balikpapan ini mampu menyelamatkan tim asal Ibu Kota dari tujuh kali kekalahan beruntun, baik tandang maupun kandang.

"Kami sangat bersyukur dengan hasil ini. Pemain sudah berjuang dengan maksimal. Apalagi tim tidak turun dengan kekuatan penuh," kata Blitz Tarigan menambahkan.

Saat menghadapi tim yang berjuluk Gabus Sentani, Persija tidak diperkuat dua pemain andalannya, yaitu Fabiano Beltrame dan Park Kyeong Min. Pemain asing ini terkena akumulasi kartu kuning dan kartu merah pada pertandingan sebelumnya. Kondisi ini dinilai cukup berpengaruh dengan kekuatan tim.

Selain dua pemain asing itu, beberapa pemain lokal kondisinya kurang maksimal, seperti Defri Risky yang baru saja sembuh dari cedera. Bahkan, tim Macan Kemayoran ini tidak bisa menurunkan pemain lincahnya, yaitu Rudy Setiawan yang pada latihan mengalami cedera.

"Sebenarnya, persiapan sudah dilakukan dengan baik, termasuk mempelajari kemampuan lawan. Akan tetapi, kondisi di lapangan berbeda," kata Blitz Tarigan menegaskan.

Pertandingan kandang bagi Persija kali ini memang tidak menguntungkan. Selain tidak diperkuat oleh pemain andalannya, juga tidak didukung penuh oleh suporter fanatiknya, yaitu Jak Mania karena tidak mendapatkan izin dari aparat keamanan.

Meski tidak mendapatkan izin, ratusan Jak Mania tetap datang ke areal Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta. Bahkan, ada kelompok Jak Mania yang datang ke areal stadion dengan mambawa keranda dan ditaruh di belakang gawang.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement