REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Klub Persiwa Wamena berencana melayangkan protes kepada Badan Liga Indonesia dan komite perwasitan tentang pertandingan tim tersebut saat dijamu oleh Pelita Bandung Raya (PBR) di stadion Siliwangi, Kota Bandung, Minggu (21/4).
"Yang saya tahu manajer Persiwa Agus Santoso berencana melayangkan aksi protes keras kepada pihak terkait tentang jalanya pertandingan, kepemimpinan wasit dan asisten wasit serta kartu merah yang diterima pemain," kata pelatih
Persiwa Wamena Subangkit ketika dihubungi ANTARA dari Jayapura, Senin.
Seperti diberitakan, PBR sempat dikejutkan dengan gol cepat Persiwa melalui striker Sekou Camara saat pertandingan berjalan satu menit. Namun tim asuhan Darko Janakovic itu akhirnya mampu bangkit sekaligus memastikan kemenangan 2-1 melalui gol M Arsyad menit ke-69 dan gol Gaston Castano melalui titik penalti menit ke-80.
Kemenangan tuan rumah
Bandung Raya diwarnai peristiwa pemukulan oleh striker pengganti Persiwa Pieter Romaropen yang mengakibatkan mulut wasit Muhaimin berdarah hingga membasahi kostum kuningnya.
Insiden yang tidak perlu terjadi itu terlangsung menit ke-79, ketika wasit Muhaimin memutuskan tembakan penalti kepada Pelita BR setelah bek Nova Aryanto yang membantu penyerangan dijatuhkan oleh takling OK Jhon.
Keputusan itu diprotes pemain Persiwa yang menganggap OK Jhon melakukan takling bersih lebih dulu sebelum dilanggar kaki Nova. Dalam aksi tersebut, Pieter Romaropen melakukan gerakan pukulan ke arah mulut wasit Muhaimin.
Pieter sempat mengejar wasit, namun dihalangi oleh rekannya Kim Yong Han. Muhaimin sempat mendapat perawatan dari tim medis di pinggir lapangan.
Pertandingan sempat tertunda selama 10 menit akibat insiden itu, inspektur pertandingan akhirnya mengganti wasit Muhaimin dengan wasit cadangan Thabrani.
Thabrani langsung mengeluarkan kartu meraih untuk Pieter Romaropen yang saat itu langsung menerima keputusan wasit pengganti. Kartu merah itu merupakan yang kedua pada pertandingan itu yang diberikan wasit kepada pemain Richardo Roberto.
Akibatnya Persiwa Wamena harus mengakhiri pertandingan dengan sembilan pemain.
Subangkit juga berpendapat wasit yang memimpin pertandingan pada malam itu kurang jeli dan terkesan memihak kepada tuan rumah.
"Soal kekalahan 1-2 dari PBR kami akui karena hal itu sudah terjadi. Tapi saya nilai wasit dan asisten wasit tidak jeli pimpin pertandingan itu dan terkesan berpihak kepada tuan rumah," kata Subangkit.
Sebelumnya juga kubu Persiwa menilai pihaknya mendapatkan perlakuan yang sama saat bertanding di Palembang beberapa waktu lalu, saat itu tim Sriwijaya Fc dimenangkan oleh penalti Hilton Moreira.
Dengan hasil ini Persiwa Wamena tertahan diperingkat keenam dengan poin 22 dari 15 kali bertanding, tujuh kali raih kemenangan, sekali seri dan tujuh kali tuai kekalahan.
Sementara itu, dengan tambahan tiga poin PBR yang sebelumnya nangkring diposisi 17 langsung beranjak naik ke peringkat 15 dengan 14 poin dari tiga kali menang, lima kali seri dan tujuh kali tuai kekalahan.
sumber : Antara