Sabtu 11 May 2013 19:58 WIB

Djohar Arifin Banjir Somasi

Rep: Satria Kartika Yudha/ Red: Heri Ruslan
Ketua Umum PSSI Djohar Arifin memperlihatkan bendera PSSI pertama saat Kongres Luar Biasa PSSI di Jakarta, Ahad (17/3).   (Republika/Yasin Habibi)
Ketua Umum PSSI Djohar Arifin memperlihatkan bendera PSSI pertama saat Kongres Luar Biasa PSSI di Jakarta, Ahad (17/3). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Ketua Umum PSSI Djohar Arifin disomasi. Pengacara Elza Syarif mengaku sudah melayangkan surat somasi kepada Djohar pada Jumat (10/5).

Somasi itu mengenai keputusan penjatuhan sanksi enam anggota Komite Eksekutif, pelengseran Luis Manuel Blanco, dan pembekuan 14 Pengurus Provinsi PSSI (Pengrov).

Elza Syarif memang ditunjuk oleh ketiga pihak (Enam Exco, Blanco, 14 Pengprov) yang merasa dirugikan oleh Djohar.

"Tapi belum ada tanggapan, karena Djohar Arifin sedang melaksanakan ibadah umrah," kata Elza kepada wartawan, Sabtu (11/5).

Elza menambahkan, pihak PSSI menjanjikan bahwa Djohar Arifin akan memberikan jawaban pada 24 Mei mendatang. "Semoga tidak mengulur waktu," tambah Elza.

Polemik di tubuh PSSI memang belum berakhir usai Kongres Luar Biasa (KLB) 17 Maret 2013, meskipun sudah tak ada lagi yang namanya Komite Penyelamat Sepak bola Indonesia (KPSI). Kini perseteruan terjadi antara Djohar dengan kelompok yang sebelumnya satu 'gerbong'.

Pertama, Djohar bakal berhadapan dengan 14 Pengprov yang kini sudah dibekukan keberadaannya. Padahal, 14 Pengprov tersebut sebelumnya dibentuk oleh Djohar sendiri. Kedua mengenai Luis Manuel Blanco.

Pelatih asal Argentina tersebut tak terima dengan keputusan Badan Tim Nasional (BTN) yang melengserkannya dari jabatan pelatih kepala timnas senior.

Blanco menunjuk Elza untuk memperjuangkan nasibnya. Blanco merupakan pelatih yang didatangkan Djohar melalui BTN saat masih diketuai Isran Noor. Elza menilai, BTN merupakan produk turunan dari PSSI, sehingga Djohar memiliki tanggung jawab atas keputusan BTN.

Terakhir, Djohar mendapat perlawanan dari mantan enam anggota Komite Eksekutif PSSI; Sihar Sitorus, Bob Hippy, Tutyi Dau, Farid Rahman, Widodo Santoso, dan Mawardi Nurdin.

Keenamnya dikenakan sanksi dilarang aktif dalam sepak bola Indonesia selama 10 tahun. Mereka dianggap melakukan pemalsuan tanda tangan Djohar Arifin pada notulensi rapat jelang pelaksaan Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI 17 Maret.

Terkait Blanco, Elza menuntut agar Blanco dapat dikembalikan kepada posisi semula sebagai pelatih kepala timnas senior. Pun dengan Exco yang harus kembali ke dalam struktur PSSI.

Sedangkan mengenai 14 Pengprov, Djohar harus memberikan alasan jelas mengapa melakukan pembekuan. "Kami menunggu jawaban Djohar terkait masalah 14 Pengprov, enam Exco dan juga Blanco," ucap Elza.

Klasemen Liga 1 2024/2025
Pos Team Main Menang Seri Kalah Gol -/+ Poin
1 Persebaya Surabaya Persebaya Surabaya 7 5 2 0 7 5 17
2 Pusamania Borneo Pusamania Borneo 7 4 3 0 10 7 15
3 Bali United Bali United 7 4 2 1 12 6 14
4 Persib Bandung Persib Bandung 7 3 4 0 13 6 13
5 PSM Makassar PSM Makassar 7 3 3 1 9 5 12
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement