Rabu 15 May 2013 14:44 WIB

Blatter Kecewa Sanksi Italia terhadap Rasisme

Rep: Angga Indrawan/ Red: Fernan Rahadi
Sepp Blatter
Foto: Reuters/Michael Buholzer
Sepp Blatter

REPUBLIKA.CO.ID, SWISS -- Presiden FIFA, Sepp Blatter berencana memanggil Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) terkait aksi rasisme yang terjadi akhir pekan kemarin. Pemanggilan tersebut dilaporkan terkait kecaman FIFA terhadap FIGC yang mendenda 50 ribu (Rp 632 juta) kepada AS Roma terkait tindakan pendukungnya kepada tiga pemain Milan.

"Kalian (FIGC) hanya memikirkan uang. Apa artinya 50 ribu dibandingkan insiden tersebut," kecam Blatter dilansir laman resmi FIFA, Rabu (15/5).

Blatter mengaku sangat kecewa, terlebih putusan sanksi hanya dilakukan dalam waktu 24 jam pascakejadian. Artinya, kata Blatter, pihak FIGC tak melakukan investigasi di lapangan. Sebab menurutnya, insiden di San Siro itu adalah peristiwa besar dan memalukan. "Saya akan memanggil mereka. (Denda) bukan cara yang efektif," tegasnya.

Blatter menambahkan, Seharusnya Roma mendapatkan sanksi berat sebagaimana yang akan diatur dalam Kongres FIFA terakhir. Artinya, ada kemungkinan besar semestinya Roma mendapat denda lebih berat bahkan harus menggelar pertandingan di stadionnya tanpa kehadiran suporter, seperti yang pernah didapat Lazio di Liga Europa beberapa waktu lalu.

Blatter belakangan ini memang menunjukkan kegeramannya terhadap aksi rasisme. Awal bulan kemarin, Blatter bahkan pernah menyatakan, denda yang pantas terhadap klub dengan para pendukung fanatik rasis, adalah degradasi. "sanksi berupa uang tidak sah dan itu tidak dapat diterima," katanya.

Dilaporkan sebelumnya, FIGC, Selasa (14/5), mendenda AS Roma atas perilaku suporternya saat Francesco Totti dan kawan-kawan bertandang ke San Siro, Senin (14/5) dini hari kemarin. Denda tersebut lantaran ulah nyanyian-nyanyian rasis kepada trio Milan: Mario Balotelli, Kevin Price Boateng, dan M'Baye Niang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement