REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Praktik sindikat judi bola kembali mencuat di Malaysia. Sindikat mengancam akan membunuh beberapa pemain tim Liga Malaysia (Liga-M) jika mereka tidak mengikuti arahan sindikat tersebut untuk mengatur hasil pertandingan dalam liga sepak bola tersebut.
Menurut sumber dalam tim Liga-M yang dikutip berbagai media lokal di Kuala Lumpur, Selasa, para pemain hidup dalam ketakutan karena ancaman tersebut.
"Mereka menerima ancaman dibunuh karena tidak mau mengikuti arahan sindikat. Namun mereka ragu-ragu membuat laporan polisi karena khawatir keselamatan diri dan keluarga," kata sumber.
Kasus tersebut bukan merupakan yang pertama terjadi melibatkan sindikat judi bola. Seorang pemain Liga-M diancam supaya tidak tampil dalam satu pertandingan di awal 2013.
Jika terbukti, kasus ini akan semakin memperjelas gejala mengatur perlawanan dalam liga setempat sejak skandal suap terbesar sejak 1994. Dalam kasus tersebut sebanyak 126 pemain dan pelatih dipanggil untuk membantu penyidikan dan 58 pemain diskors satu hingga empat tahun oleh Persatuan Sepak bola Malaysia (FAM).
Selain itu 21 pemain dan pelatih diberhentikan. Beberapa pemain diskors seumur hidup serta dibuang ke daerah dan tidak boleh mengikuti kejuaraan dibawah FAM.
Pada pertengahan 2012, sebanyak 11 pemain Piala Presiden Negeri Sembilan diskors antara setahun hingga lima tahun sedangkan pelatih Yusarman Yusof diskors seumur hidup.