Senin 17 Jun 2013 19:27 WIB

Dipecat Sebagai Exco, Sihar Sitorus: Selamat PSSI!

Rep: Satria Kartika Yudha/ Red: Fernan Rahadi
Sihar Sitorus
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Sihar Sitorus

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Sihar Sitorus tidak mau ambil pusing mengenai pemecatannya sebagai anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI. Seperti diketahui, Sihar beserta lima Exco lainnya yakni Bob Hippy, Tuti Dau, Farid Rahman dan Widodo Santoso resmi diberhentikan melalui Kongres Biasa PSSI di Surabaya, Senin (17/6).

Mereka dipecat dengan alasan dugaan pemalsuan tanda tangan Ketua Umum PSSI Djohar Arifin. Selain itu juga lantaran aksi walkout pada Kongres Luar Biasa 17 Maret lalu. Sebelumnya mereka pun sudah dijatuhkan hukuman 10 tahun larangan aktif di sepak bola Indonesia.

Tak mau ambil pusing, Sihar justru memberikan 'selamat' kepada PSSI dan para peserta kongres atas keputusannya tersebut. "Selamat buat PSSI dan peserta kongres atas prestasi mereka yang telah sukses mengelabui dan memberikan pembodohan kepada masyarakat," sindir Sihar ketika dihubungi Republika.

Sejak awal, jelas Sihar, sudah banyak kejanggalan yang dibuat ketika Komisi Disiplin PSSI menjatuhkan hukuman. Terkait pemalsuan tanda tangan Djohar, Sihar menilai bahwa keputusan Komdis sangat asal-asalan dan tanpa bukti.

Asal-asalan karena Hinca sebagai Ketua Komisi Disiplin PSSI tidak menjalankan azas praduga tak bersalah dalam mengambil keputusan. "Dia tidak pernah memanggil kami untuk meminta keterangan. Padahal dia sebagai pengacara seharusnya paham betul mengenai azas praduga tak bersalah," ujarnya.

Selain itu, Sihar mengatakan bahwa Hinca tidak bisa memberikan bukti otentik mengenai pemalsuan tanda tangan. Sihar pun berulang kali telah menantang Hinca untuk melakukan uji forensik apakah benar tanda tangan yang ada pada notulensi rapat jelang KLB 17 Maret 2013 adalah palsu.

"Kami berani kok dibuktikan melalui uji forensik. Tapi mereka tidak mau melakukannya dan langsung menjatuhkan hukuman," katanya. Sihar pun mengaku belum punya rencana lanjutan setelah resmi diberhentikan melalui kongres. "Kita jadi penonton dulu deh," tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement