REPUBLIKA.CO.ID, FORTALEZA -- Mimpi buruk itu dimulai dari sebuah tendangan bebas di sebelah kanan pertahahan Brasil. Tanpa pengawalan berarti, Orilbe Perata menyundul bola ke gawang Brasil. Meksiko unggul 2-0 di laga final Olimpiade London 2012.
Gol Hulk pada menit-menit akhir laga tidak banyak membantu Brasil, yang mengincar medali emas pertama mereka di cabang olah raga sepak bola Olimpiade. Suporter Brasil menangis, sementara fans Meksiko berpesta di Stadion Wembley berkat kemenangan 2-1 tersebut.
Itulah kenangan terakhir pertemuan antara kedua tim. Buat publik Brasil, Meksiko adalah momok. Luka kekalahan di Stadion Wembley bertambah perih saat Brasil juga menyerah 0-2 di laga internasional, Juni silam.
Kini, kedua tim kembali bertemu. Stadion Castelao di Fortaleza akan menjadi tempat bertemunya kedua tim dalam partai kelima Piala Konfederasi, Kamis (20/6) dini hari WIB. Inilah saatnya buat Brasil untuk menghapus momok itu. Pertaruhan di laga itu pun sudah lebih dari sekedar gengsi, tapi kemungkinan melaju ke babak semifinal Piala Konfederasi.
Usai mengalahkan Jepang 3-0 di laga pembuka, kemenangan atas Meksiko akan membuat Brasil melenggang ke semifinal. Sementara kekalahan 1-2 dari Italia membuat Meksiko harus menang untuk memperpanjang nafas mereka di ajang Piala Konfederasi 2013.
Tapi, tim Samba juga tidak mau gegabah dalam mempersiapkan diri menghadapi juara Piala Emas zona CONCACAF itu. ''Kami harus bisa mewaspadai Meksiko. Mereka bisa menjadi penghambat kami melaju ke semifinal. Dalam beberapa tahun, Meksiko memang membuat hidup kami lebih sulit,'' kata Luiz Felipe Scolari, pelatih Brasil, seperti dikutip BBC.
Aroma balas dendam pun menyeruak di laga ini. Enam pemain Brasil yang gagal di Olimpiade London termasuk ke dalam skuat Piala Konfederasi kali ini. Mereka adalah Thiago Silva, Marcelo, Oscar, Neymar, Lucas, dan Hulk. Sedangkan delapan pemain Meksiko adalah alumni Olimpiade 2012, yaitu Jose Corona, Hiram Mier, Diego Reyes, Javier Aquino, Carlos Salcido, Hector Herrera, Giovani dos Santos, Raul Jimenez.
Tapi, para punggawa Brasil berusaha untuk berkonsentrasi di laga, ketimbang rencana untuk membalas dendam atas kekalahan mereka di dua laga terakhir. ''Mereka memang menyulitkan kami dalam beberapa bulan terakhir. Tapi, saya melihat laga ini bukan laga balas dendam. Saya kira, mereka akan lebih sulit dikalahkan daripada saat di laga final Olimpiade, karena mereka lebih berpengalaman,'' tutur bek PSG, Thiago Silva, seperti dikutip situs FIFA.
Memang jika dilihat rekor pertemuan kedua tim, Brasil jelas lebih diunggulkan. Dari 23 pertemuan, Brasil mampu menang 14 kali dan kalah delapan kali. Brasil pun mampu menyarangkan 44 gol ke gawang, sementara El Tricolore hanya bisa mencetak 25 gol ke gawang tim Samba.
''Kami juga menghasilkan pesepakbola-pesepakbola terbaik. Tapi, beberapa kali kami juga mendapat hasil buruk. Sekarang, kami akan berkonsentrasi melawan Brasil,'' kata pelatih Meksiko, Jose Manuel de la Torre.
Selain itu, para pemain Meksiko pun beranggapan akan sulit melawan Brasil pada saat ini. Brasil tentu tidak akan membiarkan kekalahan dalam dua pertemuan terakhir menghantui mereka.
''Yang kami perlukan sekarang adalah tetap tenang. Saat kamu bekerja keras, kamu akan mendapatkan hasil yang kamu inginkan. Kami harus bisa memberikan 100 persen. Saat ini, kami tengah bersiap melawan Brasil, yang kekuataannya tentu akan berlipat dua kali lipat dibanding pertemuan sebelumnya,'' kata bek tengah El Tricolore, Francisco Rodriguez lewat situs FIFA.