REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Disiplin PSSI akan mencari bukti terkait kasus penyerangan bus Persib pada Jumat (22/6) lalu. Penyelidikan yang nanti ditemukan polisi akan menjadi bukti nyata kepada komdis PSSI untuk melihat tanggung jawab panitia pelaksana.
"Dosa suporter ditanggung klub. Jadi, ditunggu keputusannya," kata Ketua Komisis Disiplin (Komdis) PSSI Hinca Pandjaitan, Rabu (26/6).
Seperti diketahui, pertandingan Persija vs Persib di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, pekan lalu gagal digelar karena pemain Persib memutuskan untuk kembali ke Bandung melalui Cikampek. Walaupun sempat dijemput mobil Barakuda, Polda Metro Jaya, di Kilometer 19, Tol Bekasi Timur.
Komdis PSSI menunda keputusan sanksi terhadap kasus penyerangan bus Persib Bandung karena masih menunggu hasil penyidikan dari pihak kepolisian.
"Komdis menunda mengambil keputusan sampai hasil investigasi dari pihak kepolisian," ujar Hinca.
Sebelumnya Manajer Persib Bandung, Umuh Muchtar, menuturkan kronologis kejadian usai memenuhi panggilan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo. Penyerangan, katanya, terjadi saat bus Persib hendak menuju Stadion Utama Gelora Bung Karno di Senayan untuk bertanding melawan Persija.
Namun, baru keluar dari Hotel Kartika Chandra di Jalan Gatot Subroto, bus yang membawa pemain dan ofisial Persib diserang oleh oknum yang tidak dikenal.
Bus kemudian diserang olah oknum tersebut dengan pentungan besi, dilempari batu, serta dilempari bom molotov. Namun, untungnya bus tidak sampai terbakar.
Rencananya pertandingan akan ditunda hingga 28 Agustus. Pihak Persib sendiri meminta agar pertandingan digelar di luar Pulau Jawa.