REPUBLIKA.CO.ID, MADRID — Perseteruan antara Jose Mourinho dan Barcelona sepertinya belum usai. Meski sudah berkarier di Liga Primer Inggris, mantan pelatih Real Madrid itu masih dihadapkan pada perselisihan dengan pelatih el Barca, Tito Vilanova.
Hal itu terkait peristiwa gerakan jari Mourinho yang hampir mengenai mata Vilanova usai leg kedua Piala Super Spanyol pada 17 Agustus 2011. Mendapat serangan dari rivalnya, reaksi Vilanova adalah melakukan tamparan ke leher pembesut Chelsea itu. Saat kejadian, Vilanova masih berstatus sebagai asisten pelatih Pep Guardiola.
Meski kedua pihak sepertinya sudah mengabaikan peristiwa colok mata itu. Namun, sebuah firma hukum Casa Paraula yang berbasis di Kota Barcelona sepertinya ingin agar kasus itu tidak berhenti begitu saja. Sadar akan kejadian tidak biasa itu, biro hukum itu berupaya menyeretnya ke ranah hukum.
Dikutip Marca, Ahad (30/6), pengaduan pidana kepada Mourinho dan Real Madrid diajukan sehari setelah insiden. Los Blancos ikut terkena getahnya lantaran dianggap sebagai pihak sekunder yang harus bertanggung jawab dalam kasus itu. Aturan yang dikenakan adalah KUHP Pasal 617 ayat 2 tentang keributan di depan umum. Saat ini, kasusnya gugatan terhadap aksi the Special One itu sudah sampai ke ke Mahkamah Konstitusi Spanyol dengan laporan pelanggaran publik.
Gara-gara keributan di pinggir lapangan menuju lorong ganti pemain itu, Mourinho dan Vilanova diganjar hukuman larangan mendampingi klub selama dua dan satu pertandingan. Namun berkat amnesti yang diberikan Presiden Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF), Angel Maria Villar, suspensi itu akhirnya dicabut. Sehingga, keduanya tidak perlu menjalani larangan yang dijatuhkan Komisi Disiplin RFEF.
Jika terbukti bersalah, Mourinho bisa terkena hukuman dan wajib membayar denda sebesar pendapatannya selama 30 hari. Mengacu kontrak, pelatih asal Portugal itu bisa mengeluarkan kocek sebesar 1 juta euro atau setara dengan Rp 12,9 miliar kalau dinyatakan bersalah.
Menurut Oriol Casals, selaku pengacara yang mengajukan gugatan, tindakan Mourinho dapat dikategorikan sebagai agresi. Karena disiarkan televisi, aksi colok mata itu termasuk kejahatan publik. “Kasus ini bukan hanya melecehkan integritas, baik fisik dan moral Vilanova, tapi juga melukai tata harmoni sosial yang didasarkan keadilan, kesamaan, dan rasa hormat (masyarakat Spanyol),” kata Casals.
Mendapati sedang dalam ancaman hukum, Mourinho yang dikenal suka mengumbar pernyataan hingga kini belum berkomentar. Hal yang sama juga dilakukan Vilanova yang memilih bungkam terkait gugatan ini.