Selasa 09 Jul 2013 08:06 WIB

Efek Popularitas Neymar di Bolivia

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Fernan Rahadi
 Neymar mengangkat piala Konfederasi.
Foto: AP/Victor R. Caivano
Neymar mengangkat piala Konfederasi.

REPUBLIKA.CO.ID, LA PAZ -- Sejak berhasil mengantarkan Brasil menjadi kampiun Piala Konfederasi 2013 dan hijrah ke Barcelona, nama Neymar kian populer. Bahkan, sejumlah orang tua di La Paz, ibukota Bolivia, memberi nama anaknya Neymar.

Setidaknya dari 10 anak yang baru lahir di La Paz, dua diantaranya bernama Neymar. Ini menjadi tren baru di ibu kota salah satu negara di kawasan Amerika Selatan tersebut. Artinya, 20 persen dari jumlah kelahiran baru tersebut, orang tua sang bayi memilih nama Neymar untuk anaknya.

Namun, potensi masalah akan timbul di kemudian hari, saat bayi-bayi itu sudah beranjak dewasa. Banyak orang di La Paz bakal memiliki nama yang sama, Neymar.

''Saya yakin, dalam 17 tahun ke depan, kebanyakan pria dewasa akan dipanggil dengan nama Neymar. Hal ini karena tren penamaan anak yang terjadi saat ini,'' kata salah satu petugas catatan sipil La Paz, Remigio Condori, seperti dilansir Metro.

Kepopuleran nama Neymar ini memang tidak terlepas dari kepindahan Neymar dari Santos ke Barcelona. Demi menebus Neymar dari Santos, El Barca mesti merogoh kocek sedalam 52 juta pounds (Rp 770 miliar). Selain populer di kawasan Amerika Selatan, Neymar juga kian menancapkan kepopulerannya di seluruh dunia dengan mengantarkan Brasil menjadi juara Piala Konfederasi 2013.

Neymar, yang memiliki nama lengkap Neymar da Silva Santos Júnior, mendapatkan namanya dari warisan orangtuanya. Ayah Neymar, yang juga bernama Neymar, memberikan namanya kepada anak laki-lakinya tersebut. Karena itu, untuk membedakannya, Neymar akan mengenakan nama Neymar Jr sebagai nama di seragam Barcelona dan timnas Brasil.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement