Jumat 19 Jul 2013 19:52 WIB

Tiga Bulan Upah Pemain Persika Belum Dibayar

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Djibril Muhammad
Persika Karawang
Foto: TWITTER
Persika Karawang

REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Sebanyak 35 pemain dan official kesebelasan Persika Karawang, belum terima honor selama tiga bulan terakhir.

Seharusnya, pemain kesebelasan yang masuk pada divisi utama liga primer Indonesia (LPI) tersebut, menerima honor setiap tanggal 10 per bulannya. Atas kondisi itu, para pemain tersebut mengadukan nasibnya ke Bupati Karawang.

Rian Miziar, yang merupakan pemain belakang Persika Karawang, mengatakan, honor yang belum diterima itu terhitung Juni sampai Agustus. Meskipun belum memasuki Agustus, tapi saat ini sudah melebihi 10 Juli. Dengan begitu hitungannya sudah memasuki Agustus.

"Honor kami ini tak bisa dibiayai oleh APBD kabupaten," ujarnya, kepada sejumlah media, Jumat (19/7).

Rian menyebutkan, jumlah pemain Persika ini sebanyak 26 orang. Sisanya, merupakan official. Semuanya, belum mendapatkan upah. Padahal, honor tersebut sangat diperlukan bagi pemain.

Pelatih Kepala Persika, Suimin Diharja, mengatakan, Kamis (18/7) kemarin pemain dan official mendatangi Bupati Ade Swara. Tujuannya, berkeluh kesah mengenai honor yang mandeg.

Akan tetapi, awan hitam itu seakan-akan sirna, seiring dengan janji bupati yang akan turut membantu menyelesaikan permasalahan tersebut.

"Bupati yang juga sebagai komisaris utama PT Persika Singaperbangsa ini, akan membantu kami dengan menggunakan uang pribadinya," ujarnya.

Menurut Suimin, klub sepak bola tersebut dalam mengikuti kompetisi tidak bisa menggunakan APBD. Makanya, perlu mencari pendanaan dari sektor lain. Misalkan dengan sistem konsorsium.

Selama ini, konsorsium belum terbentuk. Jadi, Persika masih dibantu dengan sumbangan dari pihak terkait. Selama ini, permasalahan gaji pemain Persika, awalnya memang tidak terlalu muncul ke permukaan.

Mengingat para pemain juga menyadari krisis keuangan yang melanda manajeman klub. Sehingga kondisi tersebut membuat para pemain lebih menahan diri untuk meminta haknya.

Hanya saja, karena terdesak waktu, sebab dalam beberapa pekan lagi akan menyongsong libur lebaran membuat permasalahan pelunasan gaji pemain ini menjadi sebuah prioritas. Sebab, semua pemain akan membutuhkan honornya saat lebaran mendatang.

Tak hanya permasalahan gaji, lanjut Suimin, pihaknya juga meminta komitmen manajeman PT Persika Singaperbangsa dalam kaitan pembiayaan klub. Terutama, untuk mengikuti kompetisi.

Sebab, permasalahan gaji yang mencuat ini hanya akan menjadi bagian kecil dari deretan permasalahan keuangan Persika.

Maksudnya, sebelum melanjutkan kompetisi ini, alangkah bagusnya bila pola penggalangan dana untuk pembiayaan klub dimatangkan.

Misalkan, segera bentuk konsorsium. Ataupun, menggandeng perusahaan yang ada di Karawang, untuk membiayai kesebelasan ini.

Bupati Karawang Ade Swara, memastikan akan ada penyelesaian masalah keuangan Persika. Untuk penyelesaian honor, dirinya akan memberikan bantuan senilai Rp 500 juta.

Terkait pembiayaan jangka panjang Persika, dirinya mengaku akan terlibat langsung dan melakukan penggalangan dana untuk pembiayaan klub sampai Persika benar-benar mandiri.

"Persika merupakan satu-satunya klub milik masyarakat Karawang, maka kita harus bersama-sama membesarkannya," ujarnya.

Sementara itu, Manajer Keuangan Persika Karawang, Oland PH Sibarani, mengaku, hari ini Bupati Ade merealiasikan janjinya. Orang nomor satu di Karawang itu, telah memberikan bantuan yang sifatnya pinjaman senilai Rp 500 juta.

Dengan bantuan itu, berarti honor pemain dan official telah dibayarkan selama sebulan dulu. Mengingat, kebutuhan upah untuk Persika ini mencapai Rp 500 juta per bulannya. "Sisanya, kami akan nyari bantuan dari swasta," katanya menjelaskan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement