REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Meninggalnya striker Pelita Bandung Raya (PBR) asal Mali, Aboulaye Sekou Camara (33), membuat dunia sepakbola berkabung. Tidak terkecuali bagi pelatih Persib Bandung, Djadjang Nurdjaman, yang mengaku kehilangan pemain yang punya visi dan mau bekerja keras itu.
Camara meninggal akibat serangan jantung dan menghembuskan nafas terakhirnya pada Sabtu (27/7) sekitar pukul 23.48 WIB. Dia terkena serangan jantung saat menjalani latihan malam di Stadion Siliwangi Bandung.
"Secara pribadi, saya tidak percaya dengan meninggalnya Camara. Saya mengucapkan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya kepada keluarga yang ditinggalkan," kata Djanur, sapaan akrab Djadjang Nurdjaman, seperti dikutip situs resmi Persib.
Djanur mengaku senang pernah mengenal sosok pemain asing muslim ini. Di mata Djanur, Camara merupakan pemain yang mempunyai visi dan mau bekerja keras.
"Semoga amal salehnya diterima Allah SWT, apalagi ini bulan suci. Semoga, amin," kata Djadjang.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
